Under The Velvet Sky

Iris-Avery-Marbella
Chapter #4

#4 - HeartBeat

“Apa terlalu dingin?” Kai bertanya pada Vio setelah berada di dalam mobil. Mereka sekarang berada di tengah-tengah kemacetan di tengah kota. Sejak sepuluh menit yang lalu, mobil Kai tidak bergerak sama sekali.

“Tidak.” Vio berkata sambil menggerakkan tubuhnya menjauh dari kursi Kai. Tubuhnya Kai yang atletis terutama bahunya yang sangat lebar membuat Vio sadar betapa mungilnya dia.

“Apa kamu tidak nyaman?” Kai bertanya setelah menyadari sikap Vio.

“Aku baru mengenalmu kemarin. Tentu saja tidak nyaman untuk naik mobil ini.” Vio berkata jujur seperti biasa.

Kai tersenyum. Dia sepertinya malah menyukai situasi sekarang ini. Dia sama sekali tidak kesal dengan jalanan yang tidak bergerak sama sekali. Sementara Vio hanya bisa menggerutu seminimal mungkin di dalam hatinya. 

“Apa tidak ada cara lain?” Vio bertanya mengenai jalanan di sekitar mereka

Kai menggeleng. “Tidak ada Violette. Kita berada di jalur tengah dan himpit seluruh mobil di setiap sisi. Aku rasa kita harus menunggu lebih lama lagi.”

“Apa pekerjaan polisi di kota ini?” Vio tidak melihat polisi sama sekali di jalanan. Hanya ada beberapa orang yang turun dari mobil mereka karena kesal.

Kai melepaskan sabuk pengaman miliknya dan duduk lebih santai. “Mereka bekerja dengan lambat sama seperti kota ini. Tapi itu adalah hal yang menarik dari Velvet. Kami menjalani kehidupan kami dengan tanpa beban dan santai.”

Vio mengernyit. “Jika tidak memiliki uang, apa mereka bisa santai?” 

Kai menoleh. Wajahnya yang penuh tatapan lembut membuat Vio menahan nafasnya sejenak. “Di kota ini mayoritas tidak begitu fokus pada menjadi taipan atau miliader. Kami hanya ingin bahagia. Tentu saja tidak semua orang berfikiran sama. Apakah tempat-mu dulu kota yang begitu sibuk?”

Vio memalingkan wajahnya. “Di tempat tinggalku dulu aku tidak menyukai hampir semuanya.”

“Kenapa?” Kai bertanya dengan penasaran.

“Apa Sofi tidak bercerita pada-mu?” sindir Vio.

Kai menggeleng dan wajahnya masih begitu perhatian. “Tidak. Sepertinya dia ingin kamu bercerita sendiri.”

“Tidak ada yang perlu di ceritakan.” Vio benci semua hal tentang kota kelahirannya. 

Kai yang sepertinya peka dengan nada bicara Vio yang terdengar kesal akhirnya berhenti bertanya dan kembali menatap lurus ke depan. 

“Oh ya, kapan bisnis-mu sudah bisa beroperasi?” tanya Kai setelah suasana sunyi beberapa saat.

“Hari ini Sofi membuka toko kami. Besok aku akan pergi lebih pagi untuk membereskan sisa pekerjaan.” Vio mengutuk dirinya sendiri setelah memberi banyak informasi. Dia merasa pemuda di sampingnya akan mengomentari hal itu.

Kali ini Dahi Kai mengernyit. Wajahnya berubah sedikit tegang. “Apa kamu akan baik-baik saja? Bagaimana kamu mengangkat barang-barang berat di sana? Bahu dan punggung-mu tidak boleh banyak bekerja dengan berat. Dokter Albert mengatakan padaku,”

“Dokter Albert? Kamu bertanya sesuatu pada Dokter Albert? Kenapa kamu melakukan itu?” Vio mulai berang. 

“Karena aku khawatir dengan-mu.” Kai dengan cepat menjawab. “Karena mungkin aku tidak mendapat jawaban dari-mu, lebih baik aku bertanya pada Dokter Albert.”

 Vio menahan teriakan dari dadanya. Vio tidak habis pikir bahwa pria di hadapannya ini sudah berbuat melewati batas. Dia tidak pernah bertemu dengan seseorang yang begitu ikut campur seperti ini. Vio mengambil nafas panjang dan membuka pintu mobil tanpa berfikir panjang.

Dia menutup pintu dan berjalan kearah depan sambil melewati beberapa mobil yang menekan klakson mobil mereka dengan kencang. Vio kemudian berlari dengan lebih cepat saat merasa Kai ada di belakangnya. 

“Violette.” Kai menarik lengan Vio sambil memanggilnya dengan halus.

Vio berbalik dengan terpaksa. Dia paling tidak menyukai orang yang terlalu ikut campur masalah pribadi orang lain. Dia adalah orang yang sangat individualis. Dan di momen ini bersama Kai, adalah kebalikan dari semua kondisi yang membuat Vio nyaman. 

“Kai, aku di sini bukan mencari teman. Lagipula teman juga memiliki batas. Sementara kamu sudah melewati itu semua. Bagaimana bisa kamu bertanya pada Dokter Albert mengenai masalahku? Itu adalah rahasia pasien.” Vio harus mengencangkan suara saat mendengar suara orang-orang bergumam di sekitarnya.

“Maaf jika semua ini membuat-mu tidak nyaman. Maaf sekali.” Kai merasa sangat bersalah. 

Vio menyadari beberapa mobil sekitar mereka sudah menurunkan jendela mobil mereka dan mengeluarkan handphone untuk mengambil foto mereka berdua. Vio menunduk dan menyadari berada di depan publik bersama dengan Kai adalah bencana. Dia seperti menghadapi selebriti lokal di hadapannya. 

Lihat selengkapnya