Hesa berjalan kaki menuju sekolahnya bersama Bara
'yang gue liat waktu itu siapa ya, apa si setan villa?'
Yap ingatkah saat Hesa membuka penutup mata ketika bermain di vila, ia melihat salah satu temanya tak memakai alas kaki
'yang pake celana putih saat itu Setta, tapi kan sosok itu sebelumnya ada di belakang Jio sedangkan Setta ada di pinggir gue bareng Satya karna mereka baru dateng'
Tepukan di bahunya membuat Hesa tersadar dari lamunan
"bro ngelamun ya"ucap Bara
"enggak"ucap Hesa
"tu crush mu mbak musim dingin udah manggil tapi loe diem aja"sindir Bara dengam ekspresi jahil
"eh iya" Hesa bergegas menghampiri pacarnya itu
"sorry gak denger tadi"ucap Hesa
"gak masalah, aku bawa sarapan buat kamu"ucap winter lalu memberi kotak makanan pada Hesa
"thanks"Hesa menerima kotak makan tersebut
Terdengar bentakan dari dalam ruang osis
"kalian gimana sih jadi pemimpin gak bener banget, masa ide buat pensi kek gini, plis deh kita kan bukan mau konser dangdut"
"itu kaya suara Mina"ucap Winter menebak
"emang iya, kasian tu sekertaris osis darting mulu"ucap Bara
"gue juga emang heran sih kenapa kepsek milih ketos bot error macem Saka plus Waketos reog macem Bima"ucap Hesa tak paham
"iya ya, kenapa gak loe aja"ucap Bara
"ngaco loe"Hesa menoyor kepala Bara
"ngapain kalian disini"
Dua perempuan menghampiri mereka
"nahloh bendahara kita udah dateng"Bara memasang posisi siaga
"Caca, Sinta gue duluan ya"ucap Winter
"iya Winter"balas Caca ramah
Winter pun pergi
"kalian mau jadi patung apa gimana ni"ucap Sinta sembari berkacak pinggang
"Eh iya kita mau masuk"ucap Bara sambil menepuk Hesa
Mereka berdua masuk keruang osis sedikit tergesa
~
Aku melepaskan sebuah kain penutup mata berwarna merah yang menutupi penglihatan ku 'gue dimana'
Sebuah tempat asing yang tak pernah kulihat sebelumnya, bangunan yang belum di selesaikan 'gue pake seragam, apa jangan2 ini sekolah tapi kan lagi gak ada renov'
Aku berjalan di sekitar situ, siapa tahu saja mendapat sesuatu atau pentunjuk
'kaya ada yang ngikutin' Aku menoleh ke belakang dan mendapati sosok yang sangat mirip dengan ku bahkan aku berpikir dia adalah kembaran ku
'siapa loe!'
Ia malah terus berjalan mendekat
Aku berlari sejauh mungkin
'sial sebenernya tempat apa ini, kenapa gue gak nemuin jalan keluarnya'
Tepukan di bahu berhasil membangunkanya
"Setta bangun, udah mau bel"ucap Joan
"eh gue ketiduran"Setta mengucek matu lalu menoleh ke sekitar
"kenapa loe bangunin dia Jo, padahal nanti aja pas guru masuk"ucap Niki yang langsung dibalas Setta dengan menimpuk kepala Niki menggunakan buku
Bel masuk berbunyi dan tak lama pun guru masuk
~
Hesa berjalan di koridor setelah dari ruang osis, ia akan kembali ke kelas "sekarang tanggal berapa ya"ia melihat tanggal di ponsel
"13, waktunya yang lain di terror, gue harus cari mereka"
Ketika berbalik, ia melihat seseorang yang mengintip dari balik salah satu kelas kosong "siapa tuh, apa fans gue"
Tanpa ragu Hesa menghampiri masuk ke kelas itu, sesampainya Hesa melihat seseorang berdiri membelakanginya di pojokan kelas "misi, loe anak kelas berapa"
Hesa bertanya dengan heran, meskipun jam kosong tapi tetap saja biasanya ada beberapa anak yang diam di kelas