Hesa melihat kembali sticky note yang tersimpan di atas meja belajar "ini sebenernya dari siapa ya"
"dari gue"
Bisikan itu tentu membuat Hesa menoleh namun tak ada siapa pun, sebuah tangan dingin menyentuh bahunya
Brukkk
"duh" Hesa mengusap kepalanya sedikit pening
"g-gue, kenapa gue bisa balik ke villa kemarin" ia memperhatikan sekitar dengan bingung
Tak lama kemudian terdengar suara seseorang berlari
"Setta"Hesa menghampiri Setta yang bersembunyi ketakutan di samping lemariĀ
"Setta loe kenapa?"
Pertanyaan itu sama sekali tak digubris oleh Setta bahkan Setta masih tetap ketakutan seolah tak menyadari Hesa yang berada di dekatnya
"Setta, ini gue Hesa"ia menyentuh tangan Setta namun tembus
Wushhhh, angin besar datang dan hawa dingin langsung menyeruak
'ketemu'
Dughh
Sosok sisi lain Setta muncul di belakang Setta yang asli, ia memukul tekuk leher Setta membuatnya Seketika tak sadarkan diri
'sayang banget ya kita gak bisa lama main petak umpet karna loe terlalu payah sembunyi' ia menyeret Setta ke ruangan lain
Hesa tentu terkejut dengan pemandangan yang baru saja terjadi "Ck, ternyata tulisan di sticky note itu bener" Hesa mengikuti sisi lain Setta
Di sebuah ruangan, sisi lain Setta membaringkan Setta dalam peti mati berwarna putih
Seseorang datang ke ruangan, sisi lain Hesa 'loe yakin dia gak akan bangun'
'gue bakal nahan jiwanya di alam lain'ucap copyan Setta, Ia menaruh tangan kiri di atas kepala Setta kemudian membaca mantra
Beberapa saat berlalu
'dah beres, dia gak akan bisa balik ke raganya sebelum ada yang nemuin dia disini selain kita'ucap copyan Setta
Mereka berdua pun pergi
"Setta bangun, gue udah nemuin loe disini"ucap Hesa sembari berusaha membangunkan Setta yang tertidur tenang dalam peti
"gak bisa kak karna ini masa lalu"
Hesa berbalik, ia menemukan pemuda bersurai lavender menatapnya sedih "cuma mereka sendiri yang bisa bawa kakak kesini buat nolongin temen kakak"
"jadi loe si pengirim sticky note dan yang narik gue ke masa lalu ini"
Ia mengangguk, lalu menaruh satu tanganya di bahu Hesa "udah waktunya kita balik kak"
Hesa mengerjapkan mata perlahan, ia merasa sesuatu yang mengajal di tangan saat dilihat ternyata sebuah sticky note terselip disela jarinya
-Gue bakal bantu kakak, Kyungmin-
Tanpa sadar Hesa tersenyum membaca sticky note tersebut
"kak Hesa"Kala menghampiri Hesa dengan bingung dan khawatir
"kok loe ada di kamar gue?"ucap Hesa heran juga
"kak Winter manggil aku, dia liat kakak tergeletak dilantai terus dia minta bantuan aku buat mindahin kakak ke kasur"ucap Kala
Ia lalu pergi untuk memberitahu Winter yang sedang mencari minyak angin di kotak obat, tak lama kemudian mereka berdua kembali ke kamar Hesa
"sayang kamu gak apa2 kan"ucap Winter panik
"aku cuma ketiduran aja kok sayang, gak usah khawatir gitu"ucap Hesa berusaha menenangkan
"masa sih"Winter agak curiga
"gak kok, em mungkin aku kebanyakan minum di club kemarin"Hesa terpaksa berbohong karna melihat si pacar curiga
Winter langsung mencubit lengan Hesa "iih jangan di ulangin"
"iya sayang, btw kok kamu bisa dapet kunci kamarku"ucap Hesa
"aku minta kode pass nya ke Bara yang pergi duluan, aku ngetok pintu gak ada jawaban terus aku ngintip dari jendela aku liat kamu udah tiduran dilantai jadinya aku manggil Kala buat bantu mindahin kamu ke kasur"ucap Winter
Hesa mengangguk paham "kamu mau tunggu dulu aku siap2 atau mau duluan pergi"
"kamu yakin mau sekolah?"ucap Winter khawatir
Hesa mengangguk meyakinkan bila dirinya tak apa2
"loe masih sekolah juga kan Kal"tanya Hesa pada Kala
"i-iya"ucap Kala
"thanks bantuanya"ucap Hesa
"ya kak"ucap Kala
~
Hesa masih melamum memikirkan masa lalu yang ia lihat "gimana caranya gue nolong setta"