Bunyi alarm membangunkan Hesa pagi ini, Ia segera beranjak ke kamar mandi
Setelah selesai, ia pergi menuju dapur mellihat Bara yang sedang memasak
"pagi babu"ucap Hesa
Bara langsung menatap Hesa dengan datar, kemarin malam ia disuruh oleh orang tuanya Hesa untuk menemani Hesa di kosan
"udah mendingan loe"tanya Bara
"seperti yang loe liat"ucap Hesa sambil tersenyum
"baru sekarang gue liat loe ceria lagi"ucap Bara
"biasanya gue emang ceria kok"ucap Hesa
"gak, loe jadi berubah semenjak abis liburan sama temen2 loe"ucap Bara
"perasaan loe doang kali"ucap Hesa
"ngeles ae loe bambang"
Bara menyodorkan piring berisi roti bakar yang sudah ia buat "gue serius, apa yang terjadi waktu kalian liburan"
"gue mau serius nya sama si ayang bukan sama loe"ucap Hesa Sambil menggigit roti
"jangan bercanda dulu Hesa, hidup kalian jadi belibet banget semejak itu bahkan kemarin ada temen loe yang di culik"ucap Bara
"gak ada apa2 Bara, soalnya temen gue kemarin tu bukan diculik tapi di begal"ucap Hesa
"serius"ucap Bara
Hesa mengangguk "loe percaya sama gue kan"
"ya, semoga masalah loe cepet berakhir kalo emang ada"ucap Bara
Hesa menatap Bara dengan sendu
~
Azka berjalan di koridor akan pergi ke rooftop tapi saat lewat taman bagian belakang ia mendengar sesuatu
'kayanya kita salah milih Azka sebagai detektif, gue gak terlalu suka, gampang ketebak'
Setelah didengarkan kembali, Azka menyadari bila itu suara Setta
Ia terus mendengar kan Setta yang sepertinya sedang berbicara dengan seseorang melalui telfon sampai terdengar suara langkah kaki menjauh, ia pun ikut pergi
Sesampainya di rooftop Azka memperhatikan jam tanganya nya yang menunjukan pukul 6.30 sedangkan bel akan berbunyi pukul 7.30 jadi masih ada cukup waktu di rooftop ini untuk bersantai
"Azka"
Azka berbalik, ternyata si kakak kelas sudah datang
"lama nunggu disini"ucap Hesa
"gak kok"ucap Azka
"kemarin, Joan bilang apa"ucap Hesa
"seperti yang gue bilang sebelumnya"ucap Azka
"dia gak bilang sesuatu yang janggal"ucap Hesa
"Joan bilang, terakhir dia inget loe bilang ke si sosok buat jauhin dia"ucap Azka
"untung aja dia gak dengar hal penting"ucap Hesa
"apa yang loe omongin sama si sosok"ucap Azka
"yang dateng kemarin sisi lain gue, di bilang kalo July di bunuh sama dia sendiri dan dia juga sengaja ngambil jam gue supaya kita putus asa"ucap Hesa
"kenapa mereka gak langsung kita bunuh aja langsung"ucap Azka heran
"mereka pengen mempermainkan kita dulu, makanya kita harus berusaha kuat ngadapin semua terror dari mereka"ucap Hesa
"omong2 Setta beneran udah ketemu"
"iya kak, dia bilang dibegal gitu lah terus waktu bangun udah ada di gank dan ada yang nolongin dia pergi ke kantor polisi"ucap Azka
Hesa terkekeh "dia pinter juga ya ngarang cerita" ia kemudian menyadari Azka diam kebingungan seperti memikirkan sesuatu "loe kenapa, apa loe ngerasa hal aneh?"
"gue-, sebelumnya gue gak percaya sama loe karna cerita loe terkesan mengada ngada tapi sebelum sampe sini gue denger Setta ngobrol sama seseorang lewat telfon, gue gak denger jelas soalnya gue nguping agak jauh yang sempet gue denger itu, Setta nanya kalo mereka gak salah milih gue sebagai detektif, dia gak terlalu suka karna gampang ditebak"jelas Azka
Mendegar itu tentu Hesa teringat pada sticky note "Kyungmin sempet nulis kalo kita udah punya peran masing2, dia gak bilang peran siapa pun tapi dia secara gak langsung dia ngasih tau kalo loe emang si detektif"
"oh si setan yang bantu loe"ucap Azka dibalas anggukan oleh Hesa
"masih ada yang ganjal dipikiran gue"ucap Azka
"apa" tanya Hesa
"Setta keliatan biasa aja pas tau kita gak jadi camp, kemungkinan di udah tau kalo loe rencanain sesuatu"
~~~~~
Ditempat lain