.
.
.
.
Cahaya terik pagi menusuk masuk dari tepi jendela membangunkan Artemis yg tertidur di sofa.
Artemis yg keasikan nnton tadi malam lupa dia harus bangun pagi kembali berkerja.
Jam yg menunjukan pukul 7 pagi membuat Artemis panik karena dia sudah terlambat, lantas Artemis bergegas untuk bersiap-siap dan ber makeup yg membutuhkan waktu yg cukup lama.
Artemis berlarian mengejar waktu, namun bus yg harusnya dia naiki juga sudah berangkat maka dia harus menunggu bus yg selanjutnya yg masih beberapa menit lagi akan datang.
"Ahhh aku tidak bisa menunggu lagi" Artemis panik dan mencari taxi namun belum juga ada yg lewat membuat Artemis makin kesal.
Artemis berfikir untuk jalan lebih jauh lagi pikirnya mungkin dia akan mendapati taxi yg mangkal namun sepertinya hari itu hari yg sial untuk Artemis, tidak ada taxi satupun yg mangkal.
Dalam keadaan kalut tiba tiba saja ada mobil yg berhenti didepannya dan membuka pelan kaca mobilnya yg membuat Artemis bingung.
'Di hari yg sial ini, kenapa juga harus seorang Wallis Dominion yg malah datang' Batin Artemis saat melihat pria yg dimobil tsb adalah orang yg saat ini paling dia ingin jauhi.
"ngapain disitu?? telat kamu?" Ucapnya meremehkan membuat Artemis sangat enggan menatapnya.
Tapi dalam hati Artemis dia sangat butuh untuk cepet-cepet ke tempat kerjanya saat itu, mau ga mau dia harus bisa mengambil simpati Wallis.
"Uh um iyah nih, aku tdk bisa mendapati kendaraan segera. bi bisakah kamu membantu ku Wall?" Pinta Artemis memelas dan berusaha mendekati mobil Wallis.
"Hei!! ngapain kamu?? emang aku sudah mengizinkan?" Seru Wallis ketus yg membuat Artemis kaget.
"Ah iya iya maaf Wall, please tapi bantu aku ya" untuk saat ini Artemis akan membuang harga dirinya dulu demi bisa mencapai kantor secepatnya.
"Jadi sekarang kamu butuh bantuan ku ya, hemm gimana ya. aku ga pernah bantu orang secara cuma cuma sih." Ungkapan Wallis sangat membuat Artemis emosi tapi dia meredamnya.
"oke aku akan ngelakuin apapun yg kamu suruh Wall, jadi please tolong yaaa" lagi-lagi Artemis memelas, rasanya mau muntah melakukan itu untuk seorang Wallis yg arogan pikir Artemis.
"Oke aku pegang omongan mu, kalo gtuh naiklah"
Artemis bergegas menuju mobil Wallis dan membuka pintu depan namun langsung disemprot dengan ocehanya.
"Hoi!!!! siapa kamu mau didepan?? sana duduk kebelakang"
Artemis segera menurutinya, ga ada jalan lain pikirnya lebih baik tidak membantah Wallis untuk sekarang. selama perjalanan Artemis hanya memakan hati saja sangking kesalnya sama perlakuan Wallis.
ㅤㅤ
ㅤㅤ"Ar kok kamu baru sampai???" Tanya Anesh yg mendapati Artemis yg baru tiba dengan nafas yg terengah-engah.
"Iyah nih Nesh, maafin aku ya. bisa bisanya aku ketiduran" Ucap Artemis merasa bersalah dan menyatukan kedua tangannya.
"Maaf yah Nesh maaf bgt."
"Hah kamu tuh Ar, aku ini temen mu tapi ga bisa mentolerin kesalahan loh tapi karena ini yg pertama buat kamu aku akan biarkan"
Jelas Anesh sembari menepuk bahu Artemis, Artemis memberinya senyum paling lembar yg membuat Anesh terkekeh.
"Uy Ar kamu telat ya??" Tanya Tomy saat Artemis tiba dimejanya.
"Iyah nih Tom.. ngomong-ngomong ada apa kok pada ngumpul?" Artemis kembali bertanya saat melihat teman-temannya itu pada ngumpul dan saling membicarakan sesuatu dengan semangat.
"Oh Artemis ku blom tau ya, sini sayang jelasin" Canda Tomy yg membuat Artemis mengkerutkan dahinya.
"Stop it Tom" Pinta Artemis yg menjelaskan dia tidak suka digoda gtuh.
"Oke oke haha aku hanya bercanda Ar, sekarang Artemis sudah jujur ya padaku. hah senangnya" Tomy lega dengan perubahan Artemis yg lebuh terbuka denganya.
"Jadi CT Entertaiment mengadakan Gathering untuk annivnya yg ke 20tahun, dan semua yg dibawahnya akan diajak liburan" Jelas Tomy lanjut.
"Kita termasuk gituh?" Tanya Artemis yg kebingungan karena dia blom pernah ikut acara seperti itu.
"Yaiyah Ar. pokonya semua dari Artis, Trainee dan karyawan".
Artemis bisa melihat kenapa Karyawan lain terlihat bersemangat membicarakannya, Artemis juga merasa sangat senang mendengar kata liburan namun dia tidak yakin karena Artemis tidak biasa dengan keramaian, pikirnya mungkin akan lebih baik jika dia habiskan msa liburnya dirumah sambil menonton film bersama Summer.
ㅤㅤ....
ㅤㅤ
"Nesh kau masih kerja??" Artemis berniat menjemput temannya itu untuk makan siang bareng seperti biasa.
"Yuk ngafe dah jam makan siang"
"Ugh Ar aku harus keluar nih sbentar lagi, maaf bgt yah" Ucap Anesh yg merasa tidak enak.
"Oh nona lagi sibuk ternyata, gpp kok kamu jgn lupa makan siang mu tapi yah" Perhatian Artemis membuat Anesh tersanjung dan memberikan Love sign kepada Artemis.
"Siap Ar!!".
Artemis yg pada akhirnya harus makan siang sendiri, karena dia tidak suka keramaian membuat Artemis tidak pernah makan di kantin kantor.
Artemis berencana untuk membeli sandwich dan coffee kesukaanya di mini market depan kantor namun dia malah bertemu dengan Hero yg berpakaian tertutup masker dan topi.
"Oh! Artemis/?" Panggil Hero yg sedang memastikan apa benar wanita itu Artemis.
Artemis bertanya-tanya siapa yg memanggilnya itu. "Iyah.. emm maaf siapa ya?"
Hero yg menyadari wajahnya yg tertutup langsung membukanya sedikit.
"Aku teman Hana kemarin, Hero. kau ingat/?" Bisik Hero yg membuat Artemis bingung ada apa dengannya.
"uh oh!! Hero!! ada apa dengan mu kenapa berbisik?? dan kok kamu bisa disini?" Ucap Artemis yg ikut ikut berbisik dan malah membuat Hero tertawa.
"Kau tidak tau aku siapa ya?? ngomong-ngomong aku juga trainee disini sperti Hana.
dan kau /?" Hero melihat Nametag yg ada pada leher Artemis.
"Oh kau berkerja disini Ar"
"Ehe iyah nih. aku tidak menyangka kau trainee sini juga!" Artemis tersentak sangat ingat bahwa Hero tau bagaimana penampilannya saat dirumah kemarin, dan berfikir gimana kalo Hero mengosipkanya pada orang-orang Agency.
'Dia bukan orang yg seperti itu kan??' Batin Artemis cemas.
"Jadi apa kamu sedang ingin makan siang Ar?" Tanya Hero saat melihat Makanan ditangan Artemis.
"Iyanih, kalau gituh aku akan makan dulu ya" Ujar Artemis dengan nada yg awkward.
"Boleh aku ikut?? aku sedang menunggu manager ku tapi dia akan lama jadi aku hanya sendiri nih. aku akan makan juga" Pinta Hero sambil menunjukan makanannya.
Artemis menyetujuinya dan mereka pergi ke taman samping kantor.
"So... Hero kau tau emm... soal kemaren jgn bilang pada siapa-siapa ya" Ucap Artemis terbata bata, dia sangat memikirkan jika ada org yg tau bagaimana dia sebenrnya sangat membuatnya takut.
Namun Hero sangat bingung dengan permintaan Artemis.
"Apa yg kau maksud Ar?? soal aku kerumah mu?"