Undirected Love (cinta tak terarah)

Nuremrah
Chapter #1

Pertemuan Awal di Candi Borobudur

Seorang siswi yang duduk di SMAN Cilaku-Cianjur duduk di kelas 11, ia adalah seorang siswi yang tidak memiliki paras wajah cantik dan selalu diremehkan oleh teman-temannya semenjak kelas 2 SD hingga sekarang. Tetapi, dengan hal itu ia adalah siswi yang pintar dan cerdas ia memiliki multi bahasa yaitu (English, Sundanesse, Türk, İndonesia, Tagalog, dan Prancis) bahkan ia selalu mendapatkan juara ke 2 berturut-turut dikelas hingga İa berpikir bahwa ia tidak mudah diremehkan dan lebih semangat untuk mengejar semua impiannya. Dan İa yakin bahwa semua impianNya akan terwujud Karena Tuhan selalu bersamaNya.

Dengan keterbatasan paras wajah , ia menjadi seorang siswi introvert di antara teman-temannya, ia lebih suka menyendiri dibandingkan Bersenang-senang. Oleh karena itu ia mencari kegiatan sendiri daripada diharuskan keluar untuk berinteraksi, dan yang paling unik adalah siswi İntrovert İtu Aku sendiri. Ya! Aku memang orang yang pemalu dan introvert sehingga aku merasa tidak dihargai dan dikucilkan oleh teman-temanku sejak kecil yang dapat membuat hidup membrontak dan depresi hingga aku pernah berpikir menjadi orang yang sering melakukan *self-harm* tetapi dengan adanya iman yang kuat aku berhasil menghilangkan pikiran kotor atau the whisper of the devil (bisikan setan). 

Semenjak aku introvert aku merasa tidak memiliki seorang teman dan aku selalu menyendiri Sehingga jika guru menugaskan kerja kelompok aku lebih suka mengerjakannya sendiri tanpa dengan teman-teman, hal ini karena aku memiliki alasan lain dan lebih nyaman seperti itu. satu hal Menjadi orang yang introvert itu tidak begitu buruk kita bisa mengendalikan lingkungan dan kenyamanan hanya saja jika kita tidak nyaman di zona ini kita yang harus merubah penampilan dan mindset kita untuk dapat diterima dilingkungan.

Pada hari Senin akan dilaksanakan upacara bendera dengan adanya kedatangan tamu spesial dari polres satlantas untuk menanamkan pendidikan karakter dan nilai-nilai kehidupan pada remaja, polisi itu bernama Bapak Gunawan ia menjadi pembina upacara bendera disekolahku pada hari senin ia memberikan gambaran pergaulan bebas yang dapat membahayakan generasi pemuda dan pemudi indonesia maka dari itu ia berpesan agar selalu berhati-hati dalam pergaulan dan memilih teman yang dapat memberikan sebuah arti teman dan menjauhi dari sikap pergaulan bebas. Setelah Upacara itu selesai para siswa dipersilahkan masuk kelas. Di dalam kelas aku duduk sendiri tanpa ada teman bercerita, sedangkan teman temanku yang lain memiliki teman bercerita terkadang hal itu membuat perasaanku sedih dan kecewa tidak ada yang dapat bertukar cerita, canda tawa ataupun saling tukar contekan. İt is so sad

Setelah itu Bel berbunyi sebanyak 2x pada jam 12.00 yang berarti istirahat sudah diperbolehkan makan dan sholat dzuhur, teman temanku ke kantin dengan teman sebangkunya sedangkan aku kemana-mana aku harus sendiri dan mencoba melawan keramaian. Dalam sugestiku ketika sedang berada di keramaian aku merasa orang lain membicarakan aku, menertawakan dan menjauhiku. Aku berpikir apa yang salah denganku? Apa kah aku terlihat konyol dan bodoh? Mengapa setiap aku melihat mereka aku merasa mereka seperti jijik dan mengejekku padahal aku tidak tahu apa pandangan dan pikiran mereka padaku. Mungkin ini hanya sugesti saya saja yang lebih ke pribadi introvert (menurutku). Waktu pun berlalu Bel berbunyi 3x yang artinya pulang sekolah sudah dipersilahkan, ketika aku keluar dari kelas aku bertemu dengan dua teman cowo SD ku dulu yang sering menghina dengan sebutan hitam atau black dan aku mengingatnya sampai sekarang. Mereka menatapku dan seperti menertawakan tetapi aku mencoba untuk tidak memperdulikan mereka lagi dan beranjak pergi dari tempat itu dan berlari ke gerbang menjauh dari mereka. Setelah di gerbang aku menunggu angkot 02 yang selalu aku gunakan untuk pulang sekolah, tetapi angkot itu tidak kunjung datang sehingga teman SD ku bertemu kembali di gerbang, aku mencoba mengalihkan pandangan dan mencoba menghindar tetapi mereka tetap saja mengenalku. " Ahh sial " kataku, aku kesal dan takut mengapa aku selalu bertemu dengan mereka. Ketika mereka berpas-pasan dengan saya salah satu di antara mereka berkata *heh bro tuh pacar lo nungguin lo daritadi hahaha* dengan suara ejekan, aku tahu mereka mengejekku tapi aku tetap mencoba menghiraukannya. Angkotpun datang dan aku menaikinya ketika aku menaiki angkot mereka bilang "dadahh wanita Hitam, ahahah" dalam hati aku ingin menangis aku merasa tidak pantas hidup. Setibanya dirumah, Aku marah secara tiba-tiba dan aku menuju kamarku, di kamar aku menangis tanpa bersuara karena aku takut keluargaku mendengar dan mengetahuinya aku tidak ingin mereka tahu masalah yang aku hadapi, aku takut mereka bersedih dan aku tidak menginginkan hal itu terjadi. Ketika aku mengingat sebuah kejadian di masa lalu aku selalu ingin teriak dan menangis aku tidak bisa menahan emosionalku dan ibuku menghampiri kamarku (karena mendengar suara tangisku) dan aku kaget mengapa ibu tiba-tiba ada di depan kamarku. Ibuku bertanya padaku *kunaon make jeng cerik balik sakola* (mengapa harus nangis pulang sekolah) aku terdiam dan aku mencoba menghela nafas agar tidak keceplosan dan berusaha menyembunyikan kebenaran, aku berkata bahwa aku jatuh dari tangga, ibuku menatapku dan aku mencoba untuk menutupi wajahku dengan bantal dan mencoba berhenti menangis, ibuku masih tetap di dekat pintu dan ia hanya berkata *aya nu luka te? Rek diurut moal?* (apa ada yang luka? Mau dipanggilin tukang pijit ga) sepertinya ibuku tidak percaya aku jatuh dari tangga dan aku menjawab pada ibuku bahwa aku sudah baik baik saja. Lalu ibuku berkata *mangkanya hati hati mun leumpang teh* (mangkanya hati hati kalau jalan tuh) dan ibuku meninggalkan kamarku disitu aku merasa lega karena aku pikir ibuku tidak mencurigaiku.

Lihat selengkapnya