Abad ke 21 adalah era ledakan informasi, terutama pada jurusan sastra, salah satu karya yang tumbuh liar tanpa henti adalah 'novel'. Miliaran online novel dengan berbagai macam genre, tag, tema, dan plot membanjiri dunia internet.
Setelah melalui kejadian akhir-akhir ini, Eris Artemis masih bisa bersikap tenang, semua berkat novel-novel ajaib tersebut.
Dari pertemuannya dengan sistem 07, secara otomatis Eris Artemis mengaitkannya dengan tag ‘World Hopping’ atau ‘Quick Transmigration’.
Dimana protagonis akan berpetualang menyelesaikan berbagai misi dari satu dunia dengan identitas dan latar belakang dunia yang berbeda dan permasalah yang berbeda pula, lalu kemudian melompat ke dunia lainnya, dan terus mengulanginya sampai menyelesaikan atau memecahkan misteri dari masalah tertentu.
Dari pengetahuan umum yang dia dapat dalam memori ‘Dandelion Horgan’, dunia Star Tomb ini memiliki latar belakang sihir, seperti halnya dalam novel-novel fantasi barat.
Dunia ini, sebut saja Golden Moon Continent (Benua Bulan Emas), terbagi menjadi empat negara besar dengan beberapa etnis grup dengan ras yang berbeda di luar dari empat negara besar tersebut.
Salah satu negara dari negara terbesar itu, yaitu Kerajaan Silas, memiliki penduduk ras manusia dan dwarf terbesar.
Karakter yang diperankan oleh Eris Artemis, ‘Dandelion Horgan’, adalah seorang bangsawan wanita dan juga Ksatria Sihir muda berusia 23 tahun dari Keluarga Ksatria Horgan.
Keluarga Horgan merupakan penguasa kota dari Kota Aspen dan gerbang militer bagi perbatasan Kerajaan Silas.
Keluarga Horgan secara turun-temurun mewarisi tradisi setiap anggotanya baik pria maupun wanita harus berlatih menjadi seorang ksatria, dan mereka yang memiliki bakat sihir menjadi ksatria sihir.
Dan tradisi tersebut sudah diturunkan secara turun-temurun dari leluhur mereka, yaitu seorang tokoh legenda pada Era Jatuhnya Legenda 500 tahun.
Itu juga adalah era terakhir ribuan jenius dari berbagai ras ajaib tumbuh bermekaran dan gugur karena penggunaan sihir terlarang yang berlebih-lebihan.
Kecemerlangan mereka layaknya bintang jatuh, sangat cerah untuk dilihat dan juga terlalu singkat untuk di kenang dan di tulis dalam sejarah.
Era selanjutnya adalah Era Hilangnya Warisan, dimana melemahnya berbagai macam ras ajaib seperti Dragon, Demon, Elf, dan lain sebagainya serta manusia yang memiliki kemampuan untuk menjadi penyihir.
Tapi era tersebut juga merupakan kesempatan bagi mereka yang tanpa memiliki bakat sihir menciptakan teknologi baru di luar pengetahuan sihir.
Karena itu, konflik perbedaan antara pihak yang ingin membangkitkan kembali era cemerlang sihir dan mereka yang ingin menciptakan teknologi baru muncul.
Konflik itu terus berlangsung sampai 20 tahun yang lalu saat Dandelion Horgan masih berusia 3 tahun.
Untuk Keluarga Horgan sendiri, mereka tidak memilih pihak manapun dan juga tidak mengelak keberadaan dari teknologi baru tersebut seperti beberapa grup yang memiliki bakat sihir lainnya.
Karena mereka adalah keluarga ksatria meskipun anggota keluarga utamanya memiliki bakat sihir sehingga sering disebut ksatria sihir. Kebanyakan anggota lainnya adalah warrior dan ksatria yang tidak memiliki bakat sihir.
Tapi meskipun Keluarga Horgan tidak mengambil pihak dan tetap neutral. Mereka tetap saja terseret dalam konflik tersebut.
Ayah dan ibunya Dandelion Horgan, Gerald Horgan dan Seren Starweaver.
Keduanya gugur dalam Perang Besar Abyss yang meledak 20 tahun yang lalu, karena konflik dari dua kubu yang satunya telah membangkitkan kembali sihir terlarang yang sudah disegel setelah Era Jatuhnya Legenda dan satunya lagi telah menciptakan alat bernama Machine Golem.
Eris Artemis tidak tahu penyebab pastinya, itu tidak ditulis jelas dalam buku sejarah. Yang jelas pada perang tersebut hasilnya jauh lebih menghancurkan dibandingkan dengan penyebab berakhirnya Era Jatuhnya Legenda.
Seperti yang dibicarakan oleh pamannya Dandelion Horgan sebelumnya, Bram Horgan, adik laki-laki dari Gerald Horgan yang hanya senang menjadi pengusaha dibandingkan menjadi full-time ksatria sihir, dengan Pembawa Pesan dari Pangkalan Militer Aspen.
Nama dari perang besar tersebut diambil dari hasil buruk perang tersebut, yaitu Celah Abyss.
Tiba-tiba muncul sebuah retakan ruang dari penghalang dunia di tengah-tengah perang. Retakan ruang tersebut mengkoneksi dua dunia antara Abyss Sea dengan Golden Moon Continent.
Sebelum mereka memutuskan pihak mana yang kuat dan pihak mana yang benar. Para peserta perang tersebut tidak punya pilihan lain selain sementara memutuskan untuk menghentikan konflik mereka karena musuh yang datang dari dunia lain mengancam keselamatan dunia mereka.
Perang Besar Abyss itu hanya dapat dipadamkan setelah mereka memutuskan untuk berkolaborasi menyegel kembali retakan ruang yang mengkoneksi dua dunia tersebut.
Dan pada saat itu juga mereka melihat keuntungan dari kombinasi teknologi dengan sihir. Sehingga setelah perang berakhir, mereka memutuskan untuk berdamai.
Era berikutnya setelah Era Hilangnya Warisan, yaitu era saat ini mirip dengan bumi di abad ke 18 yaitu, Era Revolusi Industri di inggris. Hanya saja era di dunia ini disebut dengan sebutan, Era Revolusi Teknologi Dan Sihir.
Lokasi segel berada pada persimpangan antara keempat negara terbesar, meliputi seluruh area Toxic Swamp dan pinggir dari Voiceless Jungle.
Dan masing-masing dari keempat negara besar mengirim setidaknya satu pasukan khusus untuk menjaga perbatasan dari negara mereka yang dekat dengan Toxic Swamp atau Voiceless Jungle.
“Dikatakan di situ menjaga perbatasan, tapi sebenarnya pasukan elit tersebut diperintahkan untuk mengawasi segel yang ada di tengah area Toxic Swamp…”
Suara Sistem 07 tiba-tiba terdengar di dalam pikiran Eris Artemis, menyela gumamannya, [... Dan dari Kerajaan Silas, pasukan yang diperintahkan untuk menjaga adalah Scarlet Flowers Army dari Keluarga Horgan dan pasukan reguler dari Pangkalan Militer Aspen.]