Berjalan beriringan tapi terasa asing. Itulah arti waktu bagi manusia. Meski berjalan berdampingan. Meski tak ada satu detik pun terlewatkan. Waktu selalu saja menutup diri. Selalu bungkam. Tak pernah mau berbagi. Tak pernah mengungkap tirai masa depan barang sedetikpun.
Waktu terkadang terlihat seperti sahabat yang selalu menemani. Tapi sebenarnya tak pernah melakukan apa pun. Dia hanya berdiam diri, menatap garis kehidupan manusia. Entah itu duka ataupun suka. Dia tak pernah mau ikut campur di dalamnya.
Dia bungkam meski tahu. Detik ini kita dibuat di mabuk kepayang. Dua jam kemudian dihunjam duka begitu dalam.
Detik ini matahari bersinar lantang. Sepuluh menit kemudian orang berlarian mencari tempat perlindungan diri dari derasnya air hujan.