Unforgettable (Argantara)

Ai Pitriani
Chapter #9

Princess and Lighter #9

🍂 UNFORGETTABLE 🍂

Suasana pagi di kediaman Argantara terasa begitu sunyi, padahal semua orang tengah menikmati sarapan bersama di meja makan.

Alysha yang baru saja turun dari kamarnya di lantai atas terdiam sejenak saat melihat Karin, ibunda dari Asher, Mahendra dan Leana juga yang ternyata datang tanpa pemberitahuan dan ikut makan bersama di meja makan yang sama.

KARINA BELLAMY ARGANTARA

Alysha menundukkan kepalanya saat ia menerima tatapan tajam yang jelas menunjukkan rasa tidak suka wanita itu padanya, canggung rasanya dan rasa tak nyaman semakin jelas terlihat diwajahnya.

Arez duduk dan menikmati sarapannya dengan khidmat, Mahendra dan Leana juga diam menyantap makanannya. Sementara Alysha masih berdiri mematung merasakan tatapan tajam ibu sambungnya itu.

"Kenapa berdiri terus? Duduk dan makan sarapan mu" suaranya terdengar ketus, dingin dan tajam, terdengar begitu kasar di telinga Alysha.

Gadis itu melangkah maju dan duduk di kursi kosong sebelah Leana, baru akan mengambil sepotong roti gerakannya terhenti saat Karin mengatakan kalimat yang membuat hatinya berkedut nyeri, "benar-benar bermuka tebal, sama seperti ibunya" ingin rasanya Alysha membalas kalimat kasar itu, tapi ia masih bisa mengendalikan diri dan duduk tenang.

Disebelahnya, Leana nampak tidak nyaman dan merasa bersalah karena ucapan ibunya terhadap Alysha benar-benar sudah sangat kelewatan. Walaupun mungkin ucapan Karin ada benarnya, tapi Alysha tak salah apapun dalam hal ini.

Dengan perasaan yang kurang lebih tak nyaman, Alysha menyantap makanannya, seakan kehilangan indera pengecap nya ia makan tanpa minat.

"Ma, jangan seperti itu pada Aly, dia masih sangat muda" Leana mengutarakan pendapatnya, walaupun sudah bisa ditebak Karin takkan mengubah sikapnya terhadap gadis kecil itu.

"Jangan membela, dan jangan membuat yang salah menjadi benar" Karin menyahut dengan tegas, jelas tak suka dengan fakta Leana yang mencoba melindungi Alysha.

  Mahendra beranjak lebih dulu tanpa meyelesaikan makanannya, ia keluar dari ruang makan dan pergi ke kamarnya.

Lihat selengkapnya