Setelah merasa tenang, Alysha duduk di bangkunya bersama laki-laki yang terlihat sebaya dengannya.
Suasana masih terasa canggung setelah momen tak terduga beberapa saat lalu, rasa hangat pelukan orang itu masih terasa, dan debar jantung Alysha masih terdengar begitu kencang.
'apa aku sakit?' batin Alysha.
"Maaf jika aku membuat mu merasa tidak nyaman tadi," laki-laki itu membuka percakapan setelah terdiam beberapa saat dalam keheningan, Alysha hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Nama kamu siapa?" Alysha mengerutkan dahinya saat ditanya siapa namanya, merasa bingung dengan situasi dan tak memahami ini hal baik atau buruk saat seseorang bertanya tentang namanya, untuk hal sekecil inipun Alysha merasa sedikit enggan untuk menjawab.
"Alysha" jawabnya singkat.
Laki-laki itu tersenyum setelah tahu nama si gadis, "nama aku Bratadikara, karena kepanjangan jadi kamu bisa panggil aku Kara" ucapnya dengan senyum hangat yang tak pernah lepas dari bibirnya.
BRATADIKARA JAYANTAKA
BRATADIKARA JAYANTAKA adalah putra kedua Agam, adik dari Axelio. Usianya baru 18 tahun, ketua OSIS sekaligus ketua klub musik di sekolah.
"Kamu murid baru kan?" tanya Kara, yang hanya dibalas anggukan kecil oleh Alysha.
Kara menatap Alysha dengan tatapan hangat, begitu lembut iris matanya terlihat membuat hati Alysha menghangat untuk kesekian kalinya.
"Kenapa kamu selalu tersenyum?" Alysha melontarkan pertanyaan pertamanya, ada rasa ingin tahu dan penasaran yang tak bisa ia sembunyikan setiap kali melihat senyuman Kara.
Laki-laki itu tertawa kecil, bahkan tawanya saja terdengar lembut di telinga "lalu kalau tidak tersenyum apa aku harus cemberut? Seperti ini?" Kara mulai menggoda Alysha dengan menunjukkan mimik wajah lucu, berharap mengukir senyum dibibir gadis yang baru dikenalnya beberapa saat lalu itu.
Tapi ya, nyatanya tak semudah itu melukis seutas senyum tipis di bibir Alysha. Mungkin butuh waktu atau bulan untuk bisa melihat sedikit senyumannya.
"Mau temenan nggak?"