Hari baru untuk awal yang baru, Alysha berangkat pagi-pagi sekali ke sekolah bahkan melewatkan sarapan paginya.
Bukan tidak mau, hanya tidak nyaman dan tak terbiasa makan di satu meja yang sama dengan Karin. Terlebih wanita itu selalu mengungkit-ungkit masa lalu ibunya yang membuat Alysha makin tak nyaman berada dekat dengannya, walaupun hanya menghirup udara diruangan yang sama.
Lorong sekolah yang begitu ramai, tapi terasa sunyi bagi Alysha seorang. Masih menutup rapat dunianya sendiri, tak menggubris kebisingan disekitarnya.
Netranya menatap jauh ke depan, pandangannya terpaku pada seorang siswi yang baru sampai di depan gerbang masuk sekolah diantar ayahnya. Ada rasa iri yang tiba-tiba terasa, walaupun tak bersuara tapi jauh di lubuk hati yang paling dalam, Alysha ingin merasakan berada di posisi itu walaupun hanya sekali.
"Lihat apa?" suara Kara mengambil alih perhatiannya, Alysha berbalik untuk melihat laki-laki yang kini tengah berdiri tegak di belakangnya, menyambutnya dengan senyum hangat yang mendebarkan "terkejut hm?" tanyanya seraya mengusap lembut rambut gadis itu.
Tak ada tanggapan dari lawannya, Kara mencondongkan tubuhnya menyamakan tingginya dengan tinggi badan Alysha yang lebih pendek darinya. Tatapan mata mereka bertemu pandang dengan jarak yang sangat dekat sampai keduanya bisa merasakan hembusan nafas hangat satu sama lain.
"Cantik"gumaman Kara terdengar begitu jelas ditelinga Alysha, gadis itu menangkap setiap kata yang ditujukan padanya dengan jelas.
Untuk pertama kalinya hatinya berdebar, apalagi sorot mata Kara yang penuh kehangatan dan kelembutan seolah menarik hati Alysha untuk memberikannya ruang.
"Berhenti main-main Kara,itu tidak lucu" ujarnya dengan nada datar, tapi jelas wajahnya mulai memerah.
Kara hanya tersenyum melihat reaksi Alysha, lucu pikirnya.
...