Unfriended in Japan

Yohana Ekky Tan
Chapter #9

Yang Dihadapi

[2024, Mei 11]

Sepuluh hari dari total rencana perjalanan dua minggu yang sudah diatur berakhir dijalani tanpa Patricia sama sekali. Seperti anak bayi yang menjadi dewasa dalam waktu singkat, Jane dan Christine akhirnya mulai menaklukkan permasalahan mereka satu demi satu.

Salah satunya adalah dalam hal navigasi. Google Maps tidak selalu memberikan informasi akurat, membuat keduanya berkali-kali melewati kesulitan. Beruntung selalu ada warga lokal yang bersedia membantu, walaupun hampir semua memiliki keterbatasan berbahasa Inggris.

Namun sebagai hasilnya, mereka bisa belajar mengenal sisi Jepang yang satu ini lebih dalam. Meskipun dalam perjalanannya, tas Christine dan sepatu Jane menjadi korban kerasnya liburan mereka.

Setelah sampai di Nagoya, Jane mengajak Christine untuk mendatangi komunitas pertukaran bahasa yang dinaungi oleh gereja yang empat tahun lalu ia datangi. Sabtu sore itu mereka berkumpul untuk makan di rumah makan sederhana Filipina. Keduanya datang sedikit lebih awal daripada yang lain, tapi mereka hanya menunggu sepuluh menit sampai sang ketua penyelenggara hadir.

Percakapan dalam bahasa Inggris

"Hai, apa kabar, Jane? Senang bertemu dengan kamu lagi," sapa Yuto, kawan yang sejak awal diajaknya mengobrol dan tahu mengenai kebobrokan Patricia itu.

Jane tersenyum, memberi jabatan tangan padanya. "Yah, masih hidup," candanya.

Yuto ikut terkekeh. "Wow. Sudah berapa tahun? Empat, benar?" Ia menyebutkan hal yang cukup mengejutkan Jane.

"Kamu masih ingat? Ya. Sudah empat tahun. Jadi aku juga senang bertemu kamu lagi," ujar Jane. Ia berpaling pada teman seperjuangannya dan setengah merentangkan tangan kirinya. "Perkenalkan, ini temanku, Christine."

Kedua orang itu saling berjabat tangan. Mereka sedikit mengobrol sebelum akhirnya mengambil tempat duduk.

Hanya kurang dari lima menit kemudian, Saori, seorang teman lain yang pernah mengajak Jane menginap di rumahnya satu hari datang menyusul. Wanita yang seumuran dengannya dan suka dikuncir kuda itu memberikan pelukan singkat.

"Hei, kita akhirnya bertemu lagi," sapa Jane.

"Ya! Sudah cukup lama. Apa kabar?"

"Aku baik. Kamu?"

"Semua baik juga."

Lihat selengkapnya