[Empat tahun yang lalu]
Jaring – jaring lampu bohlam yang membentang, menyiramkan cahaya hangat kekuningan ke atas kepala orang – orang, yang ramai berseliweran di bawahnya. Kafe terbuka di tepi pantai itu begitu hidup dengan suara obrolan, gelak tawa dan musik. Laras duduk sendirian di depan meja yang menghadap ke pantai. Dia bertopang dagu, sambil memandang orang – orang bermain dengan ombak, dilatari langit sore yang cerah.
“S’lamat ulang tahun. S’lamat ulang tahun.”
Sebuah nyanyian sumbang yang tiba – tiba muncul, membuat Laras menoleh. Seorang pria jangkung kurus, berkemeja hawaii, dengan celana pendeknya, tengah bergoyang – goyang jenaka di depannya, sambil memegang sebotol anggur dan sebuah kotak berpita.
“Papa!” Laras terkikik. “Stop, Kau mempermalukan dirimu sendiri.” tawa Laras berderai lepas. Dia bangkit dari kursi lalu memeluk Papa.
“Selamat ulang tahun, sayang.” Papa berbisik ke telinga Laras, lalu memberikan kotak berpita di tangannya. “Untukmu.”
Laras menerimanya dengan wajah berbinar. “Apa ini?”
“Bukalah.” Papa tersenyum lebar. Beranjak duduk, dengan santai membuka botol anggur, menuangkan isinya ke gelas – gelas kristal di atas meja.