Suara tumpahan air bergolak yang meluber dari dalam ceret, mendistraksi Lucy dari kegiatan membacanya. Terhuyung, Lucy bangkit dari kursi, mengambil besi pengait, dengan hati – hati memindahkan ceret tembaga itu dari dalam perapian ke lantai.
Lucy menunduk, memeriksa bundelan kain di dalam ceret. Kepulan uap panas menguar, menghembusi wajahnya. Mungkin nanti harus kurebus sekali lagi, untuk berjaga – jaga. Lucy mengaduk sebentar buntalan kain itu dengan gagang kaitan besi, sebelum beranjak kembali ke kursinya, melanjutkan membaca:
EVALUASI, BATCH-A , MINGGU PERTAMA:
-Virus-Z lebih reaktif pada jenis kelamin perempuan.
-Rentang usia mayat berpengaruh. Mayat berusia lanjut, lebih cepat membusuk, ketika diinjeksi.
-Daya tahan virus-Z: Rata-rata kurang dari 24 jam di temperatur bawah tanah. Tidak cukup lama untuk menghidupkan mayat sepenuhnya.
HARI-08 (Pantai)
Memulai uji coba BATCH -B, kode: 721–ZV–B01. Perempuan, 40 tahun.
06 jam: Non-Reaktif. Mayat membengkak, mengeluarkan banyak cairan.
12jam: Non-Reaktif. Mayat hancur. Daging mengering, seperti dibakar.
Hipotesis sementara: Temperatur dan kondisi lingkungan, nampaknya menjadi faktor yang cukup sensitif untuk perkembangan virus. Harus uji coba ulang.
HARI-09 (Air laut)
Kode: 721–ZV–B02. Laki - laki, 10 tahun.
Non-Reaktif. Mayat menjadi kisut total dalam 03 jam pertama. Cairan tubuh mengering
HARI-10 (Danau dan Sungai)