UNIT 721

Januard Benedictus
Chapter #28

KE LANDASAN

Perjalanan turun melalui pipa berlangsung dengan cepat. Dalam sekejap mata, Laras sudah mendarat di atas troli raksasa berisi cucian kotor. Hiro adalah orang pertama yang menyongsongnya.

“Sebaiknya kau cepat menyingkir.” Hiro buru - buru menarik Laras turun dari troli. Pipa laundry kembali mengeluarkan suara berkelontangan. Sedetik kemudian, Yoshi meluncur keluar, mendarat mulus bersama bayi laki-laki Lucy.

Lucy langsung menghambur ke arah Yoshi, menarik bayinya ke dalam pelukan.

“Semuanya sudah lengkap? Ayo.” Hiro memimpin jalan, keluar dari ruang cuci. Lucy di tengah, diapit oleh Lyn dan Astrid, Robin mengekor di belakang mereka. Sedangkan Yoshi dan Laras berjaga di belakang barisan. Rombongan mereka berjalan rapat, menyusuri koridor yang sepi. Belokan demi belokan, lorong demi lorong mereka lalui dengan waswas, tapi untungnya tak ada mayat hidup satupun.

“Belokan terakhir. Ayo.” Hiro menyemangati. Memberi isyarat dengan tangannya agar mereka bergerak lebih cepat. Hiro berbelok ke kiri, tapi dia mendadak berhenti. Tangannya merentang, menyetop rombongan agar berhenti berjalan.

Di depan, seorang laki – laki berdiri memunggungi mereka. Bahunya bergetar dan samar – samar terdengar suara isakan. Pria itu sedang menangis.

“Residen nomor empat.” bisik Lyn dengan suara bergetar.

Hiro langsung mengangkat senapannya.

“Tunggu!” cegah Lucy. “Jangan tembak. Itu—Rick.”

“Rick!” Laras merangsek maju, tapi dihadang oleh Yoshi.

“Jangan.” kata Yoshi serius. “Kita belum tahu dia berbahaya atau tidak.”

Lihat selengkapnya