Naura sedang mengerjakan tugas sekolah di ruang tamu ketika Netra datang dengan wajah murungnya.
"Itu wajah kenapa murung gitu, Bang? Kurang belaian?" tanyanya setelah melirik pada Netra yang sekarang duduk tidak jauh darinya.
Sementara sang pemilik nama lebih memilih memejamkan mata dan menutup sebagian wajahnya dengan satu lengan.
"Kenapa, sih?" penasaran, Naura akhirnya benar-benar memberikan atensinya pada kakak satu-satunya itu. "Masih soal Nuna?" lanjut Naura bertanya pelan.
Netra hanya bergumam tak jelas dan beranjak begitu saja dari tempatnya bersandar. "Beli pizza, yuk, Dik. Abang traktir," ujarnya. "Tapi Abang ke kamar dulu ambil dompet sama jaket."
Dan setelahnya Naura hanya bisa melihat kakak laki-lakinya itu menaiki anak tangga menuju kamar.
Tak membutuhkan waktu lama bagi Netra di dalam kamar. Hanya berselang dua menit, cowok itu sudah kembali dengan jaket yang telah dikenakannya.
"Abang beneran mau ngajak Nana keluar?" Ditelisiknya wajah sang kakak. Sedikit khawatir, namun Naura mencoba untuk tidak memperlihatkannya.
Suasana hati kakaknya ini pasti sedang murung. Karna setahu Naura, pagi tadi sebelum bertemu dengan teman-temannya untuk ikut bermain futsal, cowok itu masih terlihat ceria. Bahkan sempat membuatkan Naura roti bakar kesukaannya.
"Abang lagi pengen pizza. Kamu mau nggak?"
Menggelung salah satu lengan jaket, Netra menunggu adiknya itu segera berkemas. Setidaknya mengganti pakaian yang lebih sopan dan memakai jaket seperti dirinya.
"Di rumah aja nggak bisa apa?" tanyanya sambil cemberut. "PR Nana masih banyak. Kalo ditinggal nanti nggak selesai-selesai," adunya.
Terdengar helaan napas kasar dari Netra. "Ya udah. Kita pesen lewat aplikasi aja. Kamu kerjain sana PR-nya."
Naura tersenyum begitu melihat sedikit warna aura di wajah kakaknya. Setidaknya ini lebih baik dibanding beberapa menit yang lalu.
"Beli yang ukuran besar aja, Bang. Tadi kayaknya aku liat di instagram lagi ada diskon." Celetukan Naura membuat Netra mengalihkan pandangannya dari layar ponsel.
"Kamu kayaknya udah tahu ya kalo Abang mau traktir. Makanya liat-liat harga diskon, ya kan?" Mendudukkan dirinya tepat di samping Naura, Netra mengacak lembut rambut Naura yang panjangnya sebahu.