Unmeasured Bread

zeytanzil
Chapter #22

Sekelumit Kisah Edo (1)

Lamaranmu seolah sudah disiapkan jauh-jauh hari, Ar.

Oh ya? Padahal nggak, tuh. Aku malah baru beli cincin sehari sebelumnya hahaha.

Kamu nggak merasa ini terlalu cepat? Kita baru mau sebulan pacaran, lho.

Nggak. Aku sudah mengenalmu bertahun-tahun. Lagipula aku sudah yakin kalau kamu orangnya, Na.

Maksudnya?

Untuk jadi pendampingku seumur hidup. Seperti yang kamu bilang tadi, aku percaya kamulah orangnya, Hana Humaira.

***

Hana mematut-matut cincin berlian di jarinya, sudut-sudut bibirnya tertarik sempurna lagi ketika mengingat percakapan mereka di perjalanan pulang dua malam lalu. Ternyata Arya bisa romantis banget, ya, gumamnya dengan kondisi pipi yang mulai menghangat.

30 menit berjalan kaki dari rumahnya menuju Putera Bakery terasa seperti hamparan ladang bunga. Hana melaluinya dengan langkah riang, meloncat ceria ketika melewati polisi tidur, menyapa kucing liar yang melintas, menolong tetangganya membawa barang berat dengan bahagia.

Ketika hampir memasuki halaman parkir toko, dia baru ingat untuk melepas cincin. Dia belum mau mengumumkan hubungannya dengan Arya, nanti saja ketika waktunya tepat. Arya mengiyakannya dua hari lalu ketika Hana bertanya kesediaannya.

Tepat ketika langkahnya sudah berada diantara barisan mobil yang terparkir rapi, terdengar keributan di salah satu sudut. Terlihat seorang nenek serta dua orang pria dan wanita yang sedang beradu mulut. Diantara kaki mereka tergeletak kue tart beserta kotak pembungkus Putera Bakery, berantakan.

Gegas Hana menghampiri.

“Saya sudah bilang saya akan menggantinya dengan yang baru. Mari masuk ke toko, saya mengenal manajernya. Tak akan lama membuat yang baru,” dari intonasi lelah suaranya, perempuan yang rambutnya sudah memutih itu tampak telah mengucap kalimat yang sama berkali-kali.

Pria berkemeja rapi di hadapannya juga tak mau mengalah dengan mudah, dari gestur dua tangan di pinggang dan kerut wajahnya, jelas sekali dia sedang kesal.

“Bu, kue ini hanya bisa dibuat sekali sehari sesuai permintaan. Saya memesannya khusus untuk ulang tahun anak saya tiga jam lagi. Saya juga sudah bilang berkali-kali, mereka tidak bisa lagi membuat yang baru!” dia agak meninggikan suara.

Lihat selengkapnya