Unperfect Marriage

Elisabet Erlias Purba
Chapter #27

#27 Memecat Clara

Tom melangkah menuruni anak tangga. Jelas dia bangun kesiangan hari ini. Vanila tidak membangunkannya pagi ini. Jelas masih marah padanya. Saat dia menuruni anak tangga, Tom menyadari suasana rumah telah sepi. Verzet dan Dinda pasti telah ke sekolah dan Vanila mengantar mereka.

Melangkah menuju meja makan, Tom menemukan sepiring lagsana dan secangkir kopi, sebuah gelas kosong dan se-jug air mineral di atas meja makan. Setelah pertengkaran mereka kemarin, Vanila masih melakukan tugasnya sebagai seorang isteri: menyediakan sarapan pagi buatnya. Menyiapkan pakaiannya walau kali ini digantung di pintu kamar tidurnya dan Vanila benar-benar tidak masuk ke dalam kamar tidurnya-walau Vanila sendiri yang mengatakan bahwa sejak dia meniduri wanita lain dia bukan lagi seorang suami, toh Vanila masih melaksanakan tugas sebagai seorang istri.

Tom menarik sebuah kursi, duduk dan menyantap sarapan paginya dalam sunyi. Menyadari bahwa masakan Vanila selalu sempurna walau kini terasa agak dingin, mungkin seperti gambaran nasib rumah tangga mereka ke depannya.

Usai menyantap sarapan pagi, Tom mengangkat alat makanan. Meletakkan ke washtapel, baru akan beranjak kembali ke lantai dua-dia kembali lagi ke depan washtapel. Mencuci seluruh peralatan makan yang digunakannya untuk makan. Bermain dengan buih sabun, Tom ingat pernah melakukan hal ini di awal pernikahannya dan Vanila.

Bulan-bulan pertama dimana mereka menghabiskan waktu dengan makan, menulis naskah novel Vanila. Dia bekerja ke kantor sebentar dan mereka lebih banyak menghabiskan waktu dengan bercinta, sesuatu yang ternyata tidak menyenangkan bagi Vanila. Seharusnya dia tahu itu. Namun dalam memori Tom, saat itu Vanila tampak bahagia bahkan acap menggodanya dengan genit, meminta dia pulang dengan cepat seakan Vanila tak mau berpisah sedetik pun darinya.

Tom mencoba mengingat alasan apa yang membuat Vanila menggodanya saat itu, apa itu karena mamanya yang memaksa tinggal bersama mereka pada bulan-bulan pertama mereka menjadi pengantin baru padahal mamanya jelas menentang pernikahan mereka di awal? Orang bilang mertua perempuan dan menantu wanita sulit menjadi akrab. Dia putra tunggal mamanya dan jelas mama merasa Vanila mengambil alih seluruh perhatiannya, belum lagi sedikit salah paham antara mama dan Vanila karena pernikahannya dengan Vanila membuat dia melepaskan kesempatan untuk bekerja di sebuah perusahaan ternama dunia semacam Microsoft. Sementara bagi Vanila dia adalah seorang suami yang tentunya harus lebih dekat pada Vanila- sang istri.

Mama tinggal bersama mereka nyaris dua bulan sampai akhirnya dia dan mama mencapai kesepakatan agar mama kembali ke Bandung dan membebaskan dia dan Vanila membangun rumah tangga barunya. Apa karena mama? Tom mencoba mengingat bahwa ketika mama telah kembali pun, Vanila tetap tidak ingin berpisah sedetik pun darinya, menempel bagai permen karet di rongga mulutnya. Menciumnya setiap ada kesempatan sebelum dia dipekerjakan perusahaan ke lapangan sebagai pemimpin proyek. Apa mungkin ada yang salah pada memorinya? Jelas ada yang salah dalam memorinya karena bagi Vanila bukan seperti itu.

Tom menyelesaikan tugas mencuci piring, melap tangannya lalu beranjak dari ruang makan. Langkahnya yang menuju ke arah tangga terhenti kembali, berputar arah. Tom menuju ke kamar belakang. Berhenti sebentar di depan pintu kamar yang tertutup rapat lalu perlahan menguak pintu itu.

Perlahan Tom memasuki kamar itu. Duduk di atas tempat tidur singel yang kemarin malam ditiduri Vanila. Tempat tidur itu kecil, Tom menerka betapa tak nyamannya Vanila di atas ranjang ini. Vanila terbiasa menulis sambil bersandar di kepala ranjang atau bergolek di atas tempat tidur. Dan saat lelah, kehabisan ide atau tengah mencari ide, Vanila akan membalikkan tubuh asal dan menengadah ke langit-langit kamar. Di ranjang ini Vanila tentu saja tidak bisa melakukan hal itu dengan nyaman.

Melangkah ke sisi kamar yang lain, Tom menatap pada meja rias dan lemari mungil di sisi kamar. Lemari dan kaca rias itu terlalu kecil. Lampu kamar sudah meredup. Untungnya kamar ini cukup luas.

Lihat selengkapnya