Unperfect Marriage

Elisabet Erlias Purba
Chapter #86

#86. Menjagamu

"Dia pikir dia siapa?! Janda gatal yang mencoba merebut seorang Andy Herline?!" Seorang gadis berusia dua puluhan tahun memekik marah. Di lokasi syuting itu bukan hanya ada satu gadis seperti itu. Beberapa juga berteriak kesal pada Vanila dan kru sinetron yang berjaga di pintu pagar restoran yang menjadi lokasi syuting hari ini. Syukurnya makhluk-makhluk itu masih memakai otak mereka dan tidak bertindak anarkis merobohkan pagar restoran.

Seharusnya usai pembicaraan di restoran, Surya keluar dari dalam restoran dan Nabila mengejar pria itu lalu memeluk erat pinggang pria itu dan menangis di punggung Surya, tapi scene itu tertunda akibat puluhan fans Andy yang membuat pagar betis di depan restoran dan terlihat siap menyakiti siapa pun yang menahan mereka untuk bertemu Vanila. Jangan tanya berapa kali nama Vanila diteriakkan untuk meminta sutradara menyuruhnya keluar.

"Berapa lama lagi kita harus di sini?" Dave yang memerankan tokoh Surya mendengus kesal sambil menatap sang sutradara yang tengah menelpon seseorang.

"Sabar, Dave. Aku akan telpon Pak Produser dulu, mungkin kita bisa menunda syuting untuk beberapa hari ke depan sampai situasi aman." Dave mendengus kurang puas atas jawaban sutradara. Kemudian melangkah, gerak isyaratnya mengatakan dia butuh minuman dan segera seorang asisten Dave menyerahkan sebotol minuman mineral padanya.

"Berhenti membuat skandal, Vanila. Aku tahu itu cara mudah untuk menarik perhatian dan naik tingkat di dunia peran, tapi itu hanya sebentar. Kemampuanmulah yang benar-benar akan menentukan kau kaliber aktris beneran atau hanya cameo yang hanya akan diundang pada acara gossip." Suara Dave kembali terdengar di sisi telinga Vanila. Vanila tak menyangka di balik wajahnya yang lumayan ganteng, Dave punya mulut yang cukup tajam.

"Tapi aku tidak membuat skandal." Vanila mencoba membela diri. "Aku dan Andy tidak ada hubungan seperti yang mereka pikirkan. Kemarin lalu Andy hanya..."

"Ceritakan pada mereka. Aku bahkan tidak perduli pada hubungan asmaramu dengan siapa pun." Dave terlihat jutek. Dia melihat dari balik dinding kaca resto kerumuman fans Andy Herline. Mendengus kesal, Dave tak bisa menyembunyikan sedikit rasa irinya pada keberuntungan Andy Herline. Dia tidak punya fans garis keras seperti itu. Fans yang bahkan akan mengikuti Andy di setiap syuting Andy tak perduli bahkan walau itu di luar kota bahkan luar pulau. Namun tempat ini bahkan bukan lokasi syuting Andy.... "Yang aku tahu kau membuat syuting tidak berjalan hari ini dan itu membuang-buang waktuku. Kau sudah cukup membuang waktu dengan pengulangan-pengulangan scene."

Vanila mengalihkan perhatian pada orang lain di ruangan itu dan tanpa perlu mereka katakan melalui mulut mereka, Vanila tahu semua orang juga kesal padanya. Tangannya meremas rok yang kini tengah dia kenakan. Ada kecemasan yang terlihat jelas di wajah Vanila. Namun lebih besar perasaan tak nyaman karena mengakibatkan penundaan syuting.

"Aku akan bicara pada mereka."

"Vanila, jangan keluar!' Suara sutradara gagal menahan Vanila yang telah menarik cepat pintu kaca resto dan melangkah ke luar restoran. Vanila hanya bermodal nekat. Dia akan menjelaskan semua pada fans Andy bahwa antara dia dan Andy benar-benar tak ada hubungan asmara. Pekikan amarah para fans Andy segera terdengar menyambut saat Vanila menuju ke arah mereka.

"Itu dia! Itu dia!" Teriakan beberapa fans Andy terdengar.

"Andy milik kami dan bukan milikmu!"

"Kau pikir kau siapa?! Janda gatal!"

Lihat selengkapnya