"Aku punya isteri, Clara." Tom meraih tangan Clara dan membuka pelukan itu dengan keras lalu berusaha bangkit. Namun sulit karena tempat yang sempit dan jarum infus di tangannya.
"Tapi kau menikmati saat memelukku dulu."
"Itu kesalahan yang seharusnya tidak pernah terjadi. Kamu seharusnya paham itu, Clara."
"Tidak. Aku tidak paham. Kenapa kau lebih memilih bersama wanita yang tidak bisa membahagiakanmu daripada bersamaku."
"Kau salah. Aku bahagia bersama Vanila, aku mencintainya dan dia isteri yang baik..."
"Lalu dimana isterimu yang baik itu? Kenapa dia tidak ada untuk menjaga suaminya yang sedang sakit? Aku yakin malam ini dia bersama Andy. Hanya aku yang mencintaimu, Tom. Hanya aku yang benar-benar mencintaimu bukan Vanila."
"Jangan bicara yang tidak-tidak tentang Vanila, Clara. Aku mempercayainya lebih dari mempercayai diriku sendiri dan kau tidak mencintaiku, Clara. Kau hanya terobsesi padaku, tapi aku tidak sudi menjadi objek untuk obsesimu!"
Tom menarik jarum infusnya dengan kasar. Darah menetes dari urat nadi yang tertusuk dan dicabut paksa itu. Tom tak perduli. Cukup sudah untuk basa-basi ini. Mendorong tubuh Clara, dia bangkit terduduk di ranjang kemudian menurunkan besi pembatas ranjang. Namun Tom segera menyadari kedua lengan Clara melingkar di pinggangnya dan kepala Clara menyender di punggungnya.Tom membuka paksa tangan itu dan segera melompat turun dari ranjang.
"Kalau kau pergi, aku akan membuka pakaianku dan berteriak kau memperkosaku."
"Lakukan. Lakukan semua kebodohan yang ingin kau lakukan. Kau bukan isteriku, kenapa seorang wanita yang bukan isteri seorang pria yang tidak sadarkan diri mengaku-ngaku sebagai isterinya dan tidur di ranjang pasien bersama pria itu? Orang-orang akan lebih percaya bahwa kau yang ingin memperkosaku." Tom melangkah ke depan pintu dengan langkah terseok dan menyadari salah satu dari kakinya terperban. Clara melompat turun dan mengejar Tom kemudian menangkap tangan Tom.
"Tom, aku mohon kembali padaku."
"Clara, kau memuakkan. Lepaskan tanganku!" Tidak sudi mendengarkan ucapan Tom, Clara malah melompat menaiki punggung Tom dan memeluk leher Tom lebih erat dan itu membuat Tom makin kesal. "Lepaskan aku, Clara!" Tom berusaha melepaskan pelukan Clara. Namun Clara berkeras kepala. "Clara turun atau aku yang akan memaksamu turun dan kau tahu itu akan menyakitkan."
"Kau tidak akan menyakitiku karena kau mencintaiku." Clara menggigit daun telinga Tom.
"Clara!" Tom memekik kesal. "Turun!" Tepat ketika itu pintu ruangan rawat Tom terbuka dan seorang perawat muncul dengan kereta dorong berisi peralatan medis dan kaget melihat keduanya.
"Sela..."
"Aku akan membuatmu mengera** memanggil namaku lagi, lagi dan lagi," Clara membisikkan kalimat itu di telinga Tom tanpa memperdulikan si perawat kemudian mengigit leher Tom membuat Tom benar-benar marah.
"Kau benar-benar menjijikkan, Clara. Lepaskan aku!" Tom menyikut tubuh Clara dengan menggunakan siku tangannya tepat di ulu hati lawan. Lalu saat Clara masih mencoba mempertahankan dekapannya, Tom mengunakan tinjunya pada wajah Clara dan mendorong tubuhnya mundur hingga membentur dinding dengan keras, kepala Clara membentur tembok dengan cukup keras. Tom tak perduli, dia memiting tangan Clara yang telah tersandar di dinding rumah sakit. Kemudian sebuah tamparan melayang di pipi Clara.
Perawat itu menatap Clara dan Tom dengan bingung. Bukankah wanita itu yang menandatangani surat perjanjian dengan rumah sakit untuk pria itu dan mengaku sebagai isteri pria itu? Buru-buru di perawat berusaha melindungi Clara.
"Bapak, apa yang Anda lakukan pada isteri Anda?" Si perawat berusaha menghalangi perbuatan Tom. "Ibu inilah yang membawa Anda ke rumah sakit. Beliau mendampingi Anda..."
Tom menatap angker pada perawat itu. "Dia bukan isteri saya! Bagaimana bisa kalian melakukan ketolololan seperti ini? Apa semua orang yang mengaku-ngaku sebagai istri atau suami seseorang kalian izinkan tidur di ranjang pasien kalian? Aku bisa menuntut kalian."
"Tapi kami..."
"Panggil kepala perawat kalian kemari atau dokter jaga! Atau telpon segera direktur rumah sakit kalian! Dia melakukan pelecehan seksual padaku! Aku bisa menuntut kalian karena itu!"
Si perawat berlari dengan tergesa keluar ruangan yang sebenarnya karena kebisingan yang ada membuat beberapa keluarga pasien telah melongok ke dalam kamar rawat. Tom beralih menatap Clara yang kesakitan. Ada rasa bersalah di hati Tom saat melihat bagaimana akibat dari perbuatannya pada Clara. Wanita itu terluka. Namun dia menepiskan rasa bersalah itu. Clara yang memaksanya melakukan hal ini. "Aku akan melupakan kalau kau wanita. Ingat ini setiap kali kau berusaha menggodaku kembali. Aku suami beristri dan aku tidak akan pernah mengkhianati Vanila lagi."
Tom melangkah menjauh saat itu Clara berteriak lemah, "Tom, kau tidak bisa melakukan ini padaku. Kau pikir aku akan melepaskanmu setelah semua yang terjadi diantara kita?! Semua karena Vanila kan? Kalau sesuatu terjadi pada Vanila itu kesalahanmu!"