"Dana, jangan bercanda. Kalau kamu bukan Dana masak Gana. Kan, Gana punya tato di pergelangan tangan kanannya," kata Irene seraya membalikkan tangan kanan Gana memastikan kalau tidak ada tato di sana dan memang tidak ada tato naga di sana.
Gana tersenyum tipis. Ia memang pernah membuat tato di pergelangan tangannya sewaktu pergi ke Bali tapi itu bukan tato permanen. Makanya tato itu sudah lama tidak ada di sana. Sementara ia dan Irene hanya pernah bertemu dua kali sebelumnya dan itu sudah sangat lama.
"Kalau aku Gana kenapa? Kamu enggak mau menikah denganku?"
"Jelas, enggak maulah. Di hatiku hanya ada Dana seorang. Sudahlah Sayang, kamu jangan bercanda lagi untuk menakutiku. Aku tahu kamu humoris tapi jangan membuat lelucon seperti ini," pinta Irene dengan diakhiri senyuman.
"Oke."
"I love you, My Darling. Aku sangat menyayangimu, jangan tinggalkan aku, ya."
"Oke."
"Kok cuma jawab oke. Bilang love you too, dong."
"I love you too."
Gana tidak mau ambil pusing. Ia ikuti saja apa kemauan Irene. Ia tidak peduli apa yang akan terjadi pada masa depan. Entah Dana akan murka padanya atau membencinya juga ia tetap tidak peduli. Baginya ini bukan salahnya, Irene yang datang padanya.
Gana ingat semalam di pesta, baru satu gelas kecil ia meminum minumannya, beberapa menit kemudian ia merasakan panas menjalar di tubuhnya. Ia yakin seseorang sengaja mencampur sesuatu di minumannya. Ia biasanya meminum beberapa gelas minuman tapi tidak mabuk. Anehnya Irene muncul dan langsung memeluknya seraya mengatakan merindukannya. Ia yakin kalau wanita itulah dalang dari semua kejadian aneh ini.
"Sayang, beneran kan kamu mau menikahiku secepatnya?"
"Iya."
"Serius?"
"Aku tidak pernah berbohong. Tapi, sepertinya kamu yang tidak ingin menikah denganku," jujur Gana dengan menatap mata Irene lekat.
"Enggak mungkinlah. Selama ini kamu yang enggak mau diajak nikah. Kamu selalu bilang belum siap," terang Irene dengan kesal.
Gana menyubit pipi Irene, "Jangan memasang wajah seperti itu aku tidak suka. Aku pasti akan menikahimu secepatnya."
Irene tersenyum bahagia.