UNQUALIFIED

Putri Lailani
Chapter #8

Siapakah Iqbal Sebenarnya?

-      Pukul 18.00 WIB

 

Alena yang baru tiba di rumah langsung mendaratkan tubuhnya di sofa terlebih dulu seperti biasa.

Huftttt, capek!” ia sambil menyelonjorkan kakinya kemudian menyalakan smart TV.

Ayahnya belum pulang dan tak ada karyawan ayahnya juga yang datang ke rumah hari ini.

“Non Lena, udah pulang?” Bi Mar menghampirinya sambil tersenyum ramah.

“Iya nih, Bi. Baru aja,” sautnya sambil mencari – cari tayangan bagus di TV.

“Bapak katanya juga sebentar lagi sampai. Udah makan malam dulu baru mandi.”

Alena kemudian teringat sesuatu.

“Bi…bi, sini duduk deh,” Alena menepuk sofa di sebelahnya, “Lena mau tanya.”

“Ada apa, Non?” Bi Mar menurutinya dan langsung duduk di sebelahnya.

“Jadi gini, besok Lena mau bawain makanan buat cowok yang Lena suka,” ia menyengir lebar.

“Wah, siapa tuh laki – laki yang beruntung itu?” Bi Mar langsung antusias.

“Teman kantor, Bi,” sautnya cepat, “jadi gini, setelah Lena cari - cari tau, dia itu sukanya makanan sehat. Nah Lena tuh mau buatin dia tuna mayo onigiri tapi dari beras merah, terus grilled chicken, tofu dan salad. Nah, bibi besok pagi – pagi bantuin Lena masak ya.”

“Oh, bahan – bahannya udah beli?”

Alena pun mengangguk, “udah kok, tadi Lena suruh Mira keluarin dari mobil.”

Tak lama seorang pembantu satu lagi yang berbadan mungil dan usianya 18 tahun itu memasuki rumah dengan membawa tas belanjaan.

“Nah, panjang umur. Mir, ayam sama tuna nya tolong taruh di kulkas aja ya, jangan freezer,” pinta Alena.

“Baik, Non,” asisten rumah tangga itu pun berlalu.

“Duh, beruntung amat yang jadi cowok itu. Siapa sih dia?”

“Nanti kapan – kapan Lena bawa ke rumah ya,” ucapnya penuh percaya diri.

“Iya, kenalin sama papa.”

“Siapa yang mau dikenalin?” tiba – tiba papanya itu memasuki rumah. Baru saja tiba.

Bi Mar yang terkesiap langsung berdiri, “malam, Pak.”

“Itu lho, Pa, “ujar Alena, “tadi kantor Lena kan kedatangan karyawan baru. Cowok cakeppp banget! Nah, Lena suka. Terus nanti mau dikenalin ke papa kapan – kapan.”

Ayahnya hanya tertawa, “yaudah makan dulu, yuk.”

“Sekalian saya pamit pulang ya, Pak,” pamit Bi Mar.

 

-      Pukul 19.30 WIB –

Lihat selengkapnya