UNQUALIFIED

Putri Lailani
Chapter #12

You Are So Pathetic!

Saat hari H, Alena pun menyiapkan semua kebutuhan ulang tahun Iqbal dari subuh. Sayangnya kali ini Bi Mar tak bisa membantu karena katanya anaknya ulang tahun juga. Akhirnya Mira, pembantu satu lagi yang membantunya. Gundam juga sudah ia beli online kemarin dan sudah dibungkus rapih. Harganya memang tak murah, tapi tak masalah.

Alena pun pagi – pagi sekali sampai sudah tiba di kantor. Ia meletakkan kue dan juga kadonya di atas meja kerja pria itu. Diatas kue tersebut, ia pasangi lilin angka 31 yang akan ia nyalakan saat pria itu tiba. Jantungnya berdegup kencang menanti kehadirannya. Tika katanya akan membantunya berjaga di depan dan akan memberi aba – aba jika pria itu datang.

Satu persatu karyawan pun mulai berdatangan termasuk Erwin, Yudha dan Dicky. Kantor juga sudah mulai ramai.

“Wuihhh, apaan nih?” celetuk Erwin dan Yudha saat melihat meja Iqbal.

Alena yang sedang menunggu di meja kerjanya langsung berdiri, “gue mau kasih surprise buat Mas Iqbal, kan dia hari ini ulang tahun.”

“Wah, kita malah baru tau!” seru Yudha, “boleh lah abis ini minta traktiran.”

Kedua pria itu malah tertawa bersama dan Alena hanya tersenyum. Akhirnya Tika mengirimkan pesan chat yang mengatakan kalau Iqbal sudah berada di lift.

“Eh, orangnya udah di lift,” Alena pun buru – buru menyalakan api di atas lilin tersebut.

“Ngomong – ngomong kadonya apaan nih? Gede amat!” tanya Erwin.

Alena hanya menyengir lebar, “berkat informasi dari Tika, gue jadi tau apa yang dia suka.”

Tika mengirimkan pesan lagi kalau pria itu sudah keluar lift.

“Eh, siap – siap,” seru Alena kepada yang lainnya, “lo bertiga bantuin gue nyanyiin lagu happy birthday ya begitu gue kasih aba – aba.”

Tak lama orang yang sejak tadi ditunggu – tunggu memasuki ruang sales. Jantung Alena berdetak semakin cepat begitu melihat sosok itu. Pria yang mengenakan kemeja putih garis -garis tersebut berjalan semakin mendekat. Bau wangi parfumnya sampai sudah tercium dari tempat Alena berdiri. Alena menyunggingkan senyum lebar.

Begitu Iqbal sudah beberapa langkah lagi agar tiba di mejanya, Alena langsung mengangkat kue ulang tahun tersebut, menyanyikan lagu happy birthday dan berjalan beberapa langkah hingga tiba di depan pria tersebut. Erwin, Yudha dan Dicky juga mengikuti. Sontak hal itu menarik pusat perhatian seisi ruangan yang terdiri dari Lending, Funding Officer dan admin sales.

Wajah Iqbal pun langsung shock sekaligus kesal. Tak seperti kebanyakan orang yang senang dikasih kejutan saat ulang tahun.

“Happy birthday to you…..happy birthday to you…..happy birthday….happy birthday….happy birthday to you! Selamat ulang tahun ya, Mas Iqbal,” seru Alena riang, “ayo make a wish dulu terus tiup lilinnya.”

Erwin, Yudha dan Dicky pun menyoraki yang diikuti oleh seisi ruangan.

“Ayo bro, tiup lilinnya…..tiup lilinnya sekarang juga!” Erwin dan Yudha pun malah bernyanyi.

Atika baru memasuki ruang sales, tapi anehnya ia malah memilih untuk berdiri di pojok ruangan. Tak jalan mendekat.

Iqbal dengan wajah malas – malasan memejamkan matanya sejenak kemudian meniup lilin.

Lihat selengkapnya