Unreal

Cherry Sakura
Chapter #4

Merah Muda Dan Biru

“Kan, tadi aku sudah bilang kalau pintu ini tidak bisa dilewati oleh manusia yang masih hidup,” dengus Reoka mengomeli Sakura yang sibuk mengelus jidatnya yang membenjol dengan begitu indah.

Graaak.

“Sakura, sedang apa kamu di sini? Sudah 18 kali kamu terkunci di sini,” tanya seorang wanita cantik nan anggun begitu pintu gudang terbuka. Mata Sakura berbinar cerah melihat penampakan mami tercintanya. Akhirnya ia bisa menghirup udara segar setelah sekian jam terperangkap dalam gudang karena keteledorannya sendiri hingga pintu bisa terkunci dari luar.

“Ha? 18 kali?” ulang Ryoya tidak percaya.

“Bodoh sekali, ya,” cibir Reoka sambil menggelengkan kepalanya. Melihat kecerobohan gadis itu dengan mata kepalanya membuat Reoka menebak, apa jangan-jangan penyebab kenapa gadis itu bisa mati muda karena kecerobohan yang diperbuatnya sendiri? Reoka kembali menatap iba sosok yang namanya tertera di daun kematian itu. Auranya terlalu terang, sama sekali tidak gelap dan suram untuk ukuran orang yang diramalkan berumur pendek.

***

“Aaaaaah!!!”

Azuka tersentak ketika kedatangannya disambut oleh suara teriakan melingking yang berhasil membuat kedua telinganya berdenging. Untuk yang kedua kalinya, ia datang dengan disambut suara teriakan yang sangat memekakkan telinga. Sepertinya kedua gadis pemilik nama di daun kematian itu memiliki kesamaan, yakni mereka berdua sangat suka berteriak.

Azuka menarik nafas pendek, berharap agar gadis yang satu ini tidak seperti gadis yang sudah terlebih dahulu ia temui. Azuka tidak tahu kenapa, sebenarnya tidak ada yang salah dengan gadis berambut merah muda itu. Gadis itu terlihat sama saja seperti gadis pada umumnya. Tapi, entah kenapa ia merasa terganggu ketika berada satu frekuensi dengan gadis itu.

Merah muda? Apa karena sosok gadis itu mengingatkannya pada musim semi sedangkan Azuka sendiri jauh lebih menyukai musim panas. Tiba-tiba saja Azuka merindukan laut musim panas yang berwarna biru.

Azuka menggelengkan kepalanya, tidak yakin dengan apa yang ia pikirkan. Apa hubungannya sosok gadis itu dengan apa yang Azuka suka dan yang ingin dirinya lihat?

“Akh. Dinding ini tiba-tiba menjepit tubuhku karena teriakan gadis itu,” erang Ritsu dengan tubuh yang masih tersangkut di dinding. Ia gagal menembus dinding karena terlalu kaget mendengar teriakan Sheerin Fuyusaka yang terdengar seperti suara sangkakala sedang ditiup.

“Kenapa bajuku masih kusut? Setrika lagi!!!” perintah seorang gadis dengan rambut kuning terang. Gadis itu melempar baju yang ia maksud kepada salah satu maid yang berdiri bingung.

“Tapi, baju itu sudah disetrika 15 kali, nona?” kata maid itu dengan sangat berhati-hati. Saking seringnya disetrika, bukannya rapi baju itu justru semakin mengkerut dan kusut.

“AKU TIDAK PEDULI. SETRIKA ULANG!!!” teriak Sheerin hingga membuat maid itu gemetar dan bergegas ke luar ruangan guna menyetrika ulang baju yang entah akan disetrika berapa puluh kali lagi.

Lihat selengkapnya