There's a hope that's waiting for you in the dark
You should know you're beautiful just the way you are
(Ada harapan yang menunggumu dalam kegelapan
Kau harus tahu kau cantik dengan caramu)
=Scars To Your Beautiful-Alessia Cara=
***
Kota Intan, 2011
“Aku Tak akan pernah sia-siakan kesempatan sekecil apa pun. Pokoknya aku harus menjadi bintang kali ini,” rapal seorang gadis berseragam putih polet oranye khas pemandu sorak.
Paras cantik itu diperindah oleh seulas senyum semangat dari bibir mungilnya, cepol rambut di kiri kanan tertata rapi menambah kesan menggemaskan lagi manis. Belum lagi tentang sepasang anting yang terpasang pada kedua telinga si gadis. Berbentuk kupu-kupu perak berekor dua, terjuntai panjang mempercantik leher jenjangnya. Sesekali tampak menyilaukan mata kala tak sengaja diterpa sinar mentari tengah hari kala itu. Mengundang seulas lengkung tipis dari bibir rekan-rekan sebaya yang berdiri mengenakan pakaian serupa di sekitarnya.
Penampilan elok menjadikan orang-orang tak sadar tentang keberadaan plester warna kulit yang tersebar di sekujur tubuhnya. Latihan non-stop seminggu terakhir telah menghadiahkan beberapa goresan dan lebam. Namun, nyalinya sedikit pun tak ciut untuk menanggung semua luka, demi menyanggupi satu tantangan dari sang Kapten di tengah lapang sana. Agar bisa menyuguhkan satu penampilan tak biasa, ia mendorong diri bekerja keras di luar batas kemampuan yang ada. Berlatih lebih banyak dua, tiga, bahkan empat kali lipat dibanding anggota lain. Berkeyakinan kuat bahwa apa yang dia lakukan kemarin, akan mendapat bayaran sepadan hari ini.
Dada si gadis naik turun kala memperhatikan deretan penonton yang berasal dari dua sekolah berbeda memenuhi seluruh tepi lapang. Tak sabar menyuapi setiap pasang mata lapar akan suguhan sesuatu hal yang dapat orang-orang itu ceritakan seharian, lalu mereka kenang sepanjang minggu. Berharap cemas menunggu aba-aba dari sang Kapten Pemandu Sorak, ia telah mempersiapkan segala demi melakukan unjuk kebolehan. Rasa gugup secara perlahan seakan berencana memberi kebekuan pada badan, merayap menyergap mulai dari punggung hingga lengan. Kendati tekad kuat berhasil menghalau perasaan tersebut, sehingga ia cukup mampu mengendalikan segala ketakutan yang ada.
Besar harapan, gadis bercepol dua itu ingin dianggap ‘sesuatu' di sekolah usai pertunjukan pada pembukaan pertandingan persahabatan cabang olah raga Bola Basket kali ini. Sebisa mungkin ia akan memanfaatkan peluang sekecil apa pun, tatkala sekolah tempatnya bernaung menjadi tuan rumah dalam adu kelihaian dalam memainkan si bola oranye.