Untill we meet again

Jannatin alfafa
Chapter #1

Prolog: Mimpi yang entah dari mana

"Ayah.....aku mohon, yah...tolong jangan begini, ayah...ayah..!!!" Teriak Langit sembari berusaha melepaskan tarikan ayahnya, perkataannya tidak ditanggapi oleh ayahnya. Kesedihan, penderitaan dan amarah dihatinya sudah tidak dapat dibendung lagi, ia sudah amat muak dengan drama kedua keluarga ini "kali ini ayah sudah bener-bener keterlaluan, aku sudah tidak tahan lagi"gumamnya dalam hati, dengan tekad yang dimilikinya Langit berusaha mengambil sebuah pistol yang berada di balik saku ayahnya dengan satu tangannya yang terbebas dari genggaman ayahnya, sedangkan ayahnya masih berusaha menarik tangannya dengan sangat erat, untuk memisahkannya dengan Bintang, setelah berusah akhirnya "deg" pistol itu sudah berpindah tuan ke tangan langit, yap dia berhasil meraihnya. Ia berusaha melepas genggaman keras tangan ayahnya yang melingkar di lengan kanannya dan menjauh beberapa langkah darinya. Melihat aksi Langit, membuat rasa khawatir terlintas dihati Bintang, sangat jelas dengan wajah putih pucat dan air mata yang terus keluar dari matanya, Bintang sudah kehilangan kebahagiaan dihari ulang tahunnya ini, lantas apa yang akan terjadi lagi?.

seketika Langit menatap mata Bintang dan memberikannya senyuman manis dengan rasa sakit yang amat dalam dihatinya. "Bintang....Langit cinta sama Bintang, i love you more" ucap Langit sambil menodongkan pistol dipelipis kepalanya. Mendengar ucapan Langit ia merasa semakin khawatir, perasaan takut muncul dihatinya, "ya tuhan, apa yang akan langit lakukan?" Ucapnya dalam benak sembari memangis tersedu. Dan tiba-tiba dooooorrrrr....suara menakutkan itu terdengar langsung di hadapannya, Langit menembak dirinya sendiri dengan pistol ayahnya, Bintang yang dari tadi berusaha keres melepas genggaman ayahnya, seketika menjadi lemas dan layu, kini genggaman tangan itu terlepas dari tangannya, Bintang berlari ke arah dimana ada Langit yang tergeletak lemas dengan sekujur darah keluar dari kepalanya, dan dengan ekspresi tidak percaya dan takut, ia terus menggoyangkan tubuh lemas itu, dan berharap Langit akan terbangun kembali. "Langiiit.....engga. ....engga...kamu ngga boleh pergi, Langiiit.....aku mohon...bangun...bangun ngit...aku udah disini, pleasee...banguuun..."ucapnya dengan patah-patah sembari menahan isak tangisnya , "Kamu udah janji ngga bakal ninggalin aku kan, tapi kenapa?kenapa kamu lakuin ini?" sambungnya dengan tersedu, Bintang mengambil sebuah pistol yang dipegang oleh kekasihnya dan sejenak memikirkan sesuatu "kita juga sudah berjanji kalau kita akan tetap bersama kan, maka akan aku lakukan." Ucapnya dalam hati dengan nafas terengah. Bintang menodongkan pistol dipelepis kiri kepalanya, ia memejamkan mata dengan sangat erat dan menahan tangisnya, dan lagi- lagi suara itu terdengar, doooorrrr....

Seketika Raya terbangun dari tidurnya, kali ini air mata yang menetes dipipinya dan nafasnya yang terengah, ia termenung sejenak lalu bangun dari ranjangnya dan pergi menuju kamar mandi untuk membersihkan diri, namun mimpi itu terus saja menghantui pikirannya "aaah...gue kenapa si?kenapa selalu mimpi itu yang muncul?aneh, tapi rasanya seolah-olah gua yang ngalamin semua itu, aaaah....entahlah, tenang ray..itukan cuman mimpi, huuuf...tarik nafas" ucapnya dalam benak dengan mengacak-acak rambutnya dengan perasaan kesal. setelah selesai mandi Raya bergegas untuk berangkat ke kampus.

Hari ini adalah hari pertamanya masuk kampus setelah beberapa hari lalu terlaksanakannya kagiatan ospek, Raya sangat senang karena akhirnya masa ospek berlalu. ia pergi berjalan melewati gang dekat rumahnya menuju halte bus, tidak seperti teman-temannya yang pergi kekampus dengan kendaraan pribadi mereka, Raya sudah terbiasa berpergian menggunakan angkutan umum, karna memang Raya terlahir dari keluarga yang kurang mampu.

Ciiiiittt....terdengar suara ban terhenti, pertanda jika bus sudah sampai. Raya memasuki bus sembari menyumpalkan hedset ke telinganya untuk mendengarkan chanel radio kesukaannya.

" Hello everyone masih bersama Boy Sandie dan juga Fendi di SIMOGI Siaran Morning Pagi buat para Biemers apa kabar nih? masih pada sehat kan hari ini? pokoknya tetap jaga kesehatan yah biar bisa tetap beraktivitas terutama yang ada di Ibukota Jakarta nih yang lagi pada kejebak macet, terus yang berebutan Lift di kampus atau kantor, pasti harus tetap semangat jangan pada loyo dong, Karena pada pagi kali ini kita akan membahas tentang musik dan pengalaman lucu kamu biemers yuk share juga pengalaman kamu tentang musik tau apa saja hal lucu yang pernah kamu alami, oke Biemers untuk mengawali pagi yang cerah ini, mari kita dengarkan musik dari Budi Doreme yang berjudul Melukia senja, keep stay tune" ujar penyiar radio yang terdengar dari hedsetnya.

Lihat selengkapnya