Untuk Hati Yang Terluka

Wiwit Widianti
Chapter #1

Prolog

Tuk tuk tuk

Sera menatap lelaki yang tengah berdiri di depannya, ia mengetuk-getuk sebuah tongkat pada lantai yang dingin.

Tuk tuk tuk

Mengetuk-ngetuknya kembali hingga berkali-kali. "Ah, aku bertanya-tanya mengapa hari ini begitu panjang?" ucapannya kesal. Meski begitu, terlihat begitu jelas bahwa bibirnya sedikit terangkat, dan ia tengah menyeringai.

"Anak-anak." Ia membuat ke-5 anak itu mendongak dan keadaan menjadi lebih menegangkan. "Apa aku harus bercerita saja?" ujar lelaki itu memberi saran pada dirinya sendiri.

Tidak ada satu pun dari ke-5 anak itu yang menjawab. Tubuh mereka bergetar penuh ketakutan, lantai dingin yang menjadi tempat duduknya seolah berubah menjadi salju tebal yang siap membekukan mereka.

Lihat selengkapnya