Untuk Kamu

Sucayono
Chapter #6

Tangis Alana

Alana terduduk lemah di lantai. Tubuhnya lunglai. Wajahnya kusam. Kedua matanya yang tengah tertutup perban itu tak berhenti mengalirkan air bening yang membentuk anak sungai di pipinya. Sesekali, mulutnya terbuka demi mengucap kata “Mami” dan “Papi”. Semakin lama, suranya semakin lirih setelah sejak kemarin ia berteriak-teriak layaknya orang yang hilang kewarasan.  

Pemandangan itu menanamkan rasa iba demikian dalam di hati Wisnu. Belum pernah ia melihat Alana dalam keadaan sebegitu menyedihkan. Alana yang ia kenal adalah gadis ceria, riang, dan penuh percaya diri. Alana yang dahulu adalah pemudi yang aktif, murah senyum, dan tak pernah bersedih. Kini, sosok itu rapuh dan layu. Seolah cahaya keanggunan yang selama ini memancar darinya telah menghilang.

Wisnu menyeka air mata yang sedari tadi mengucur di pipinya. “Al,” ucapnya lembut memanggil perempuan di depannya.

Alana mendongakkan wajahnya. Ia hafal suara itu. “Nu, kamukah itu?”

“Iya, Al. Ini aku, Wisnu.”

Alana langsung menghamburkan tubuhnya pada Wisnu. Tangisnya pecah tak tertahan. Ia memeluk Wisnu erat-erat seolah semua harapannya telah hancur dan hanya pemuda itu yang tersisa. 

“Nu, orang-orang itu datang dan memukuli aku. Mereka kasar sekali, Nu. Mereka sungguh keji. Mereka…” suara Alana tersekat. Ia tak kuasa melanjutkan cerita pilu yang menimpanya. Sementara Wisnu terus mengusap-usap rambut Alana, mencoba memberi dukungan pada perempuan itu. 

Lihat selengkapnya