Andra kecil sedang berada di kamar seraya mengamati hadiah yang akan diberikan untuk Nara. Ia akan datang lebih awal untuk menunggu Nara di depan Tugu Selamat Datang. Nara tiba-tiba sudah berada di belakangnya. Dengan raut wajah yang sendu, ia menatapnya dalam-dalam.
“Apa kamu benar-benar tidak menyukaiku? Apa kamu benar-benar tidak menyukaiku? Andra? Hai, Andra! Janji, ya kita akan selalu bersama. Apa kamu benar-benar tidak menyukaiku? Andra, kamu jahat....!!!!”
Andra membuka matanya. Dadanya berdebar kencang, tubuhnya berkeringat dingin. Hanya sebuah mimpi sedih yang berlarut. Kenangan bersama Nara masih selalu melekat di hatinya. Ia menangis.
*****
Leon membuka jendela kamarnya dan melihat sekeliling halaman rumah. Ada beberapa asisten rumah tangga yang sedang mengelola taman. Sebuah mobil merk mercy hitam memasuki gerbang. Seorang berpakaian serba putih seperti babby sitter turun bersama anak kecil. Bersamaan dengan itu, di pintu sebaliknya seorang laki-laki yang dikenalnya turun. Sopir mobil segera mengambil barang-barang dari dalam bagasi. Asisten rumah tangga tampak ikut membantu membawakan barang-barang itu. Leon mendengus. Ia memalingkan muka dan masuk ke dalam kamar.
Ya. Laki-laki itu adalah kakak pertamanya, Niko. Ia telah menikah dan memiliki seorang anak dari penikahan yang tidak lama. Leon tidak mengerti mengapa ia jauh-jauh datang dari Yogyakarta dengan membawa banyak barang seperti orang pindahan.
Leon mengenakan almamater biru dengan emblem jurusan yang ditekuninya, PPWK 2-1 SS. Perencanaan dan Pengembangan Wilayah Kota kelas 2-1 Smart School. Smart School adalah kelas favorit yang terletak berbeda gedung dengan kelas siswa rata-rata ke bawah. Tapi meskipun begitu, bukankah siswa Ciputra selalu menerima murid yang bisa menyelesaikan tes saja?
Ciputra mulai berubah saat dikelola oleh tangan berbeda. Kualitasnya sedikit menurun karena banyak siswa baru yang tidak terlalu pandai tapi bisa diterima masuk. Itu terbukti saat dilakukan tes masal seluruh negeri, Ciputra yang biasanya bisa masuk 3 besar sekolah terbaik kini harus puas dengan posisi ke 7. Entah apa yang salah dengan itu.
*****
Andra berjalan dengan kelompok basketnya. Banyak siswa perempuan yang menyapa tetapi yang menanggapi teman-temannya. Seluruh sekolah begitu mengenalnya. Andra adalah siswa jurusan Seni, Bahasa dan Kebudayaan atau SBK kelas 2-5, bukan termasuk Smart School.
“Andra. Sikapmu selalu dingin pada mereka.”
“Betul. Setidaknya pilih salah satu di antara mereka.”
“Anisa dari jurusan IT, Sisilia dari jurusan Tata Boga. Ah, pasti kamu dimasakin setiap hari. Atau Hasna dari jurusan Pariwisata. Mau traveling tinggal booking dia!” salah satu teman yang lain membisiki telinga Andra. Andra menoleh lalu memukul dengan botol air mineral yang hampir tidak berisi.