Untukmu Imamku

Ardita
Chapter #1

Chapter 1 - Berlibur

23 Desember 2017.

Hari ini adalah masa-masa paling bahagia bagi mahasiswa ITB (Institut Teknologi Bandung). Para mahasiswa bersorak senang akan memasuki waktu liburan. Mereka sudah menjalankan pelajaran dengan baik di semester satu ini, waktu liburan adalah waktu paling ditunggu-tunggu bagi mahasiswa.

Bermalas-malasan di rumah, ada team rebahan, ada yang liburan kesana kemari mengunjungi kota yang mereka sukai, ada yang pulang kampung mengunjungi orang tuanya.

Seperti dua wanita bersyar'i itu, Khumairah Adiba Khanza dan Nazifa Suhaila, biasa dipanggil Maira dan Zifa. Dua sejoli yang tak bisa dipisahkan. Saat ini mereka tengah memandangi indahnya lautan, memuji betapa sempurnanya ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.

Mereka akan pulang ke kota kelahirannya, Bandar Lampung. Maira dan Zifa adalah wanita perantau, jauh dari orang tua. Mereka kuliah di Kota Bandung mengambil jurusan Bisnis Management.

"SELAMAT DATANG LIBURANNNNN!!" teriak dua wanita itu, mereka tidak peduli sorot pasang mata melihat aneh ke arah mereka. Yang terpenting mereka bahagia saat ini, terlepas dari tugas yang menumpuk, terlepas dari dosen yang galak. Ya walau hanya beberapa bulan libur, tapi itu membuat mereka bahagia. Melepas rindu kepada kedua orang tua, dan bermalas-malasan di rumah.

Suara operator kapal menginstruksikan mereka para pengemudi kendaraan untuk bersiap-siap, karena kapal akan segera merapat ke dermaga. Dua wanita itu segera masuk kedalam ruangan dan membereskan barang mereka, setelah itu turun kebawah menuju mobil.

Kapal merapat di pelabuhan pukul 14.30, mobil yang dikemudikan oleh Zifa meluncur melewati jembatan kapal. Senyum tercetak jelas dikedua bibir wanita itu. Mereka melanjutkan perjalanan dengan musik shalawat mengirama di telinga keduanya.

Tak terasa setengah jam perjalanan, adzan ashar berkumandang. Mobil Zifa berhenti di sebuah Masjid besar Kota Kalianda. Ketika mobil sudah benar-benar terparkir, mereka bergegas turun untuk menunaikan shalat ashar.

Kurang lebih setengah jam untuk mereka menunaikan shalat. Setelah itu, Zifa menancapkan gas melanjutkan perjalanan menuju rumah tercinta.

Tepat adzan magrib mobil milik Zifa sudah terparkir di rumah Maira. Keduanya turun, lalu membuka bagasi mobil untuk mengambil barang bawaan milik Maira.

"Assalamuallaikum Ummi, Abi," ujar Maira sembari mengetuk pintu rumah kedua orang tuanya.

Tidak lama kemudian Yusuf dan Aisyah, orang tua Maira, membuka pintu. Sontak Maira langsung memeluk tubuh kedua orang tuanya satu persatu.

"Maira rindu Ummi, Abi," melihat sifat manja Maira Aisyah dan Yusuf terkekeh pelan. Tangan Aisyah terulur untuk merengkuh tubuh anak semata wayangnya itu.

Setelah drama di depan pintu, mereka mengajak Maira dan Zifa masuk kedalam untuk berjamaah shalat magrib. Tapi Yusuf tidak ikut berjamaah di rumah, ia pergi ke masjid. Karena sejatinya, laki-laki diwajibkan shalat di Masjid.

Lihat selengkapnya