Setelah insiden itu, Maira tidak diizinkan lagi untuk membawa motor. Yusuf dan Aisyah risau tentang keselamatan Maira. Ketika Maira pulang ke rumah dan memberitahu kepada kedua orang tuanya, bahwa dirinya menabrak seorang laki-laki, berbondong-bondong pertanyaan dari mereka. Terutama Aisyah, tubuh Maira diputar-putar oleh umminya, katanya takut ada yang luka.
Kalau Kak Dava? dia tidak menanyakan bagaimana kabar Maira atau menanyakan, "Maira ada yang luka nggak?" tapi dia menanyakan keadaan motornya, "motor kamu ada yang lecet gak? Atau rusak," katanya gitu. Dasar Kak Dava, dia lebih sayang kepada motor dari pada Maira.
Mungkin sekitar seminggu Maira tidak diperbolehkan keluar oleh ummi dan abi setelah insiden itu. Maira menurut saja, memang benar semuanya salah dirinya. Ia hanya berdiam diri di kamar, boring pasti. Abi pergi ke kantor, kak Dava kerja, ummi pergi ke butik, dan Maira? Di rumah saja hanya ditemani oleh Mbok Sum, itupun Mbok Sum sibuk masalah dapur.
Hari yang ditunggu-tunggu oleh Maira akhirnya tiba. Hari dimana ia akan berkumpul bersama teman SMA-nya, anggap saja Reuni. Dan biasanya, reuni SMA itu hanya 30% yang ikut bergabung, tapi tidak untuk kali ini. Mereka benar-benar kumpul, bisa dikatakan 80%. Dan syukurlah, Maira diizinkan pergi, karena Zifa menjemputnya menggunakan mobil.
Alhasil disini lah dia sekarang. Berada di sebuah rumah mewah, milik sahabat SMA-nya, Azzahra namanya. Mereka tidak ingin berkumpul di Restoran, katanya tidak puas. Tidak bisa jerit sana jerit sini, tertawa sepuas hati.
Saat ini mereka tengah memanggang ayam. Tugas perempuan, membuat bumbu, dan laki-laki yang memanggangnya.
Rasanya senang sekali Bagi Maira dan Zifa bisa berkumpul bersama teman lama, melepas rindu, tertawa ramai-ramai, seolah-olah beban dalam hidup, enyah seketika. Mereka mengobrol menanyakan 'Sekarang kuliah dimana?' 'gimana kabarnya?' dan lain-lain.
Beda dengan anak cowo yang tidak tahu malu, namanya Rangga. Mungkin hobi Rangga berteriak, lalu dia berkata dengan suara lantangnya nya, "SIAPA YANG DISINI UDAH NIKAH!!!?" semua orang yang mendengarnya tertawa. Bagaimana tidak? Dia menaiki meja lalu tangannya memegang panggangan ayam.
"WOI GUE PUNYA TEBAK-TEBAKAN," dia berteriak lagi, dan kami menyahutinya.
"Apaan?"
"Apa beda nya pengantin baru dengan mobil baru?" ucapnya dengan wajah menahan tawa.
Semuanya diam, tidak ada yang bersuara. Mereka semua memikirkan jawaban dari pertanyaan Rangga, dan tidak ada yang tahu jawabannya.
"ASINNN?!!" teriaknya ketika semua orang yang berada di sekelilingnya diam, memikirkan jawaban dari pertanyaan konyolnya itu.
"ASINNN!!" jawab mereka lantang, terutama para laki-laki.
Rangga tersenyum jahil, "Kalau mobil baru ada lobang dihindari. Kalau pengantin baru ada lobang tidak dihindari," katanya, lantas dia tertawa terbahak-bahak.
"WOI GUE TAU APA ITU, GILA PARAH LO!" ucap seorang pria, Ridho namanya.