Unwanted Queen And Her Mischievous Butler

Momento Mori
Chapter #1

Tertangkap Basah

"Putri Nazel ? Apa yang putri lakukan di tempat seperti ini ?" suara itu membuat langkahku terhenti

Tanpa memperhatikan langkahku, aku berbalik kepemilik suara

"Uwah !" karena terlalu terkejut aku sesaat kehilangan keseimbangan saat hendak menuruni anak tangga

Oh tidak ! Aku akan jatuh...

Aku menutup erat mataku saat akan terjatuh.

Uh ? Eh ? Kenapa tidak sakit ?

Aku merasakan lengan hangat yang memelukku dengan erat. Aku menarik nafas sembari mengangkat kepala untuk melihat siapa yang menolongku

Ya Tuhan !!!

Betapa terkejutnya aku saat menyadari siapa yang sudah menolongku. Aku mendapati diriku dalam pelukan Alexandr Dyroid yang menatapku tajam dan dengan kening yang berkerut.

Alexandr Dyroid ?! Habislah sudah... Ini tidak akan berakhir dengan baik...

Alexandr tetap tidak melepaskan pelukannya meski setelah aku berdiri dengan aman, dia menatapku tanpa berkedip. Aku merasakan sekujur tubuhku menjadi dingin saat melihat raut wajah Alexandr.

Aku benar-benar dalam masalah besar kali ini ! Dan tidak ada alasan yang bagus untukku...

"Um, Alexandr..." aku perlahan melepaskan diri dari cengkramannya

"..." Alexandr melepaskanku, tapi dia tetap tidak bicara apapun hanya menatapku dengan raut wajah yang -kurasa- menakutkan

"Alexandr... aku.. aku hanya..." aku mati-matian memikirkan apa yang harus kukatakan tapi aku tidak bisa memikirkan alasan yang masuk akal

"Apa kau masih belum sadar siapa dirimu sekarang ?" Alexandr berbicara dengan nada tajam

"..." aku menunduk tidak berani menatap Alexandr

"Kau bukan lagi Nazel Maven si gadis penjual bunga, kau sekarang adalah Nazel Margaid satu-satunya putri dan satu-satunya pewaris tahta kerajaan Phiroza. Apapun alasanmu aku tidak bisa membiarkanmu menyelinap keluar istana ditengah malam." ujar Alexandr tegas

Aku menelan ludah dengan susah payah mendengar ucapan Alexandr. Aku hanya bisa menunduk dengan malu. Semua yang dia katakan benar, dan aku tau itu. Tak ada lagi yang bisa kukatakan untuk membela diriku.

"..."

"..."

Alexandr tak mengatakan apapun lagi, dia hanya menatapku yang terus menunduk dengan tatapan mengintimidasi

Setelah beberapa saat aku merasakan tatapan Alexandr beralih. Aku meliriknya, mengikuti arah tatapan matanya. Tatapan Alexandr tertuju bawah tangga, disana ada Pherouze yang sedang menungguku. Kami berjanji bertemu di depan gerbang istana. Tapi sepertinya karena aku tak juga muncul Rou bermaksud menemuiku.

Gawat ! Semoga Alexandr tidak menghukum Rou

Aku berbalik menatap Rou yang berdiri di bawah tangga dengan khawatir

Rou ?!

"Jadi begitu... Aku mengerti." ujar Alexandr seolah berbicara pada dirinya sendiri namun tatapannya tidak lepas dari Rou, tapi Rou menatap balik Alexandr dengan tenang

Alexandr menyipitkan matanya, kemudian berbicara dengan pelan dan tegas "Kau perlu menjelaskan padaku mengenai hal ini besok pagi. Sekarang sudah waktunya kembali ke kamarmu." ujar Alexandr lalu memunggungiku

Lihat selengkapnya