Suara Kota edisi Senin, 13 Juni 2016
Masih terang terlihat di pelupuk mata. Masih nyaring bertabuh di gendang telinga. Tentang hari itu. Tangis bayi-bayi yang minta disusui pagi-pagi. Orang-orang melangkah dari pintu rumah masing-masing, membawa segenggam harap di dada, meluncur ke jalanan dengan motor-motor mereka, menggilas aspal, mengarungi carut-marut jalanan kota dengan trayek-trayek pencari nafkah mereka. Di pinggir jalan, kaki-kaki berbetis kencang berderap menuju hutan beton yang katanya menjamin hidup layak.
Para perempuan dan lelaki paruh baya menggeliat dari balik jendela mereka sebelum membuka kerai-kerai besi toko dan menggelar barang dagangan hingga trotoar. Anak gadis mematut baju dengan bergairah, mempertaruhkan nasib baik dalam sekulum senyum.