Pita sudah rapi dengan memakai dress yang di berikan oleh bu nyai. Pita juga sedang menunggu ustadz azmi di depan taman rumah Ustadz Azmi.
"Lama sekali sih Ustadz, dari tadi gue nunggu lama banget,” guman Pita yang dari tadi rempong sendiri.
"Gue tinggal napa ya? tapi kalau gue tinggal, gue gak tau di mana kompleks Ar Rahman, berada." batin Pita.
Tidak lama kemudian Ustadz Azmi keluar dari rumahnya dengan memakai koko putih yang menyelimutinya dan tak sengaja Ustadz Azmi memandang Pita dengan takjub.
"Subahanallah, cantikk sekali gadis ini,” batin Ustadz Azmi sambil memandang Pita.
"Asstaghfirulloh , tidak baik memandanginya lebih dari 10 menit. Bisa jadi zina mata nantinya.” batinnya lagi,dan langsung menunduk ke bawah pandangannya.
"Lama bener sih Ustadz, nanti Pita di tungguin sama temen-teman yang lain nih, gak enak sendiri kan jadinya kalau mereka nunggu Pita lama kayak gini!" sindir Pita.
"Maaf udah membuat kamu menunggu ya,” jawab Ustadz Azmi.
"Ya udah, cepet jalan yuk Tadz!” ajak Pita.
Kemudian Pita dan Ustadz Azmi berjalan menuju depan asrama kompleks Ar Rahma. Banyak sepasang mata yang melihat saat mereka berjalan. Tapi mereka tetap aja berjalan dengan santai walaupun jadi pusat perhatian.
Didepan asrama kompleks ar rahman
"Sdah sampai Pit, saya tidak bisa mengantarkan kamu sampai dalam, kare na disini banyak santriwatinya, Pit.” kata Ustadz Azmi.
"Emmm … It’s okay gak apalah, Tadz. By The Way … thanks you verry much, ya Tadz, sudah nganterin Pita sampai sini, gue cabut dulu ya ,Tadz … Eh … maksud aku, saya duluan ya Ustadz,” jawab Pita sambil menutup mulutnya.
Sementara Ustadz Azmi cuma menggelengkan kepalanya saat mendengar ucapan Pita. Menurut Ustadz Azmi Pita adalah gadis yang sangat berbeda yang pernah di temui Ustadz Azmi.
Sampai di kamar asrama teman Pita
"HAYY GUYS, YUKK CEPETAN BERANGKAT UDAH HAMPIR MULAI NIH, ACARANYA." Teriak Pita dengan suara cemprengnya.