Utuh tapi rapuh

Edeh dewangsih
Chapter #9

Chapter tanpa judul #9

Hari ini adalah hari pertama Sania masuk kerja, dia bangun pagi seperi biasanya. Setelah sholat subuh dia lalu membantu Tante indah beres-beres di dapur sambil menyiapkan sarapan.kali ini Tante indah melarangnya untuk membantunya di dapur,karena kini Sania harus segera siap-siap dengan aktivitas barunya.

Setelah jam menunjukan pukul setengah tujuh, Tante indah sudah beres menyiapkan sarapan untuk keluarganya. Di meja makan yang tidak terlalu besar itu, tampak tersaji nasi goreng dan tiga gelas susu,Ada beberapa lapis roti tawar juga. Karena Sania tidak begitu suka makanan berat di pagi hari. Tanpa komando semua sudah berada di meja makan,Tante indah mengambilkan om Sugeng dua centong nasi goreng dan juga mau mengambilkan untuk Sania,tapi Sania buru-buru menolaknya dengan gelengan kepala. Tampak Tante indah sudah tau hal itu,dan mengambil kan dua botol selai rasa kacang dan coklat ke arah Sania. Terlihat hangat mereka bertiga sarapan bersama. Setelah sarapan selesai om Sugeng segera menuju garasi,untuk memanaskan mobilnya,hari ini dia sedang libur kerja sebelum dia juga pindah bekerja di kota ini.

Mobilpun sudah siap,om Sugeng sudah ada di kursi kemudinya,tapi Sania belum naik juga. Om Sugeng lantas turun lagi dan masuk lagi ke dalam rumah. Ternyata Sania masih di repotkan oleh Tante indah yang masih memeriksa penampilan Sania.


"Ya ampun ini belum siap juga,,papah udah nunggu dari tadi." Kata om Sugeng menghampiri Tante indah dan Sania yang masih ada di dalam kamar Sania.


Lihat selengkapnya