Utuh tapi rapuh

Edeh dewangsih
Chapter #21

Chapter tanpa judul #21

Kekecewaan yang Sania rasakan begitu dalam,padahal itu hanya sekedar percakapan seluler biasa,tapi bagi Sania ini adalah jawaban dari keraguan hati yang ia rasakan. Sekarang apapun yang indra lakukan untuknya tidak lagi terlihat mengesankan. Sania yang tadinya cuek dan kurang perhatian pun malah semakin menjaga jarak dengan suaminya. Indra sudah putus asa dengan sikap dingin Sania yang semakin hari semakin mengkhawatirkan.

Harusnya mereka menikmati masa-masa indah sebagai seorang pasangan yang baru menikah. Tetapi malah seperti orang asing yang hanya bicara seperlunya.

Di kantor pun Sania dan indra sudah tidak semesra dulu, apalagi kini mereka sudah tidak satu divisi. Jarang komunikasi membuat mereka tidak saling membutuhkan terutama Sania,yang menganggap dirinya hanya seseorang yang nasibnya menyedihkan. 

Atasan Sania kini bukan lagi pak Samsudin yang humoris, melainkan ibu Fatma yang juteknya minta ampun. Sania merasa atasannya kali ini tidak begitu suka dengan keberadaannya, sering sekali Sania kena teguran atas kesalahan yang sebenarnya bukan Sania yang melakukannya. Ibu Fatma seakan mencari-cari celah untuk menjatuhkannya. Sania semakin tidak nyaman bekerja di lingkungan seperti itu, bahkan di tambah masalah rumah tangga yang sedang dia hadapi,rasa kecewa terhadap suaminya sendiri,membuatnya sering tidak fokus bekerja. Kali ini Sania memang benar-benar melakukan kesalahan yang membuat dia harus di panggil ke ruangan ibu Fatma. Sania menyiapkan mentalnya untuk menghadapi ibu Fatma yang kali ini pasti habis-habisan memarahinya.


"Kamu itu kerjanya emang gak pernah bener ya..!!!" Kata ibu Fatma yang langsung mencecar Sania yang baru masuk ruangannya. Dia langsung melemparkan map berwarna biru ke meja kerjanya.

Lihat selengkapnya