Utuh tapi rapuh

Edeh dewangsih
Chapter #28

Chapter tanpa judul #28

Sania mulai terganggu dengan Doni yang terus memaksanya untuk bertemu,dia merasa Doni kini lebih agresif di banding saat masih kuliah dulu. Dulu Doni orang yang tidak terlalu aktif di komunitas apapun.mereka berdua sama-sama suka menghabiskan waktunya di perpustakaan. Doni pintar dalam tata boga khususnya memasak. Dulu dia pernah berkeinginan untuk menjadi chef di restoran jepang. Tapi ayahnya tidak menyukai hobinya itu. Sania dan Doni memang tidak memperjelas status nya itu, mereka hanya merasa saling menguatkan dan mencoba selalu menghibur satu sama lain. Sania juga tidak pernah mengenalkan Doni ke orang tuanya,dan Doni pun sebaliknya. Perasaan spesial itu hanya mereka yang merasakannya. Doni selalu ada di setiap kali Sania merasa kesepian, Doni orang yang asik di ajak ngobrol,Sania bisa cerita apapun kepadanya.


Saat Doni datang ke coffee shop kebetulan di saat Tasya dan Retno tidak ada, Sania hanya menyambutnya biasa saja,karena memang tidak ada yang harus di spesialkan. Sania mempersilahkan Doni untuk duduk,tetapi dia malah pergi ke tempat barista yang sedang bekerja. Doni membuat kopinya sendiri,dia cukup cekatan dan seperti barista yang sudah profesional. Tapi Sania tidak mau terlalu memperhatikan tingkah Doni, sepertinya dia hanya ingin pamer. Lalu Doni membawa dua gelas kopi kepada Sania yang masih duduk di tempat tadi. 


"Kopi spesial untuk teman lama.." kata Doni sambil meletakan gelas kopi ke depan Sania.


"Makasih,," kata Sania singkat.


Lihat selengkapnya