Blurb
Pagi hari itu, setelah lulus SMP (sekolah menengah pertama), ada seorang anak yang sangat antusias banget dengan kelulusan yang sangat di nanti nantikannya yang sudah lama juga dia tunggu karena ingin mewujudkan keinginannya. Anak itu bernama PRAS yang hobinya olahraga, dan selalu ingin berolahraga setiap hari tanpa henti.
Sebenarnya, bukan hanya pras saja yang hobi olahraga dan sangat antusias untuk kelulusan dari SMP tersebut, ada satu orang temannya yang bernama FADLI yang hobinya juga sama di bidang olahraga dan satu cabang olahraga pula mereka menyukainya, yaitu SEPAK BOLA. Pras dan Fadli sudah lama menggeluti olahraga tersebut, sejak kecil dan sedari SD (sekolah dasar) mereka menggeluti hobinya tersebut, dan selalu bersama ketika hendak bertanding dengan lawan maiinnya.
Sebelum mereka lulus dari smp tersebut, mereka sudah sepakat akan bersekolah di sekolah yang sama yang sesuai dengan hobi mereka yaitu: SMA OLAHRAGA, ya.. mereka sangat ingin sekali melanjutkan hobi mereka di sekolah tersebut. Itulah yang membuat mereka senang dan sangat bersemangat saat hari kelulusan mereka di smp, dan tidak sabar pula untuk mendaftar di SMA Olarga tersebut.
Paginya setelah kelulusan, pras langsung meminta izin ingin sekolah di SMA Olahraga tersebut dengan wajah memelas dan penuh dengan harapan kepada kedua orangtuanya, namun orangtuanya belum memberi izin karena ingin memastikan terlebih dahulu, "Sabar ya nak, kami akan usahakan dan mencari informasi terlebih dahulu" saut orangtua pras. Pras dengan perasaan senang " yee... :) aku akan bersekolah di sana hihihi", sambil berjalan ke rumah sahabatnya si fadli.
Setibanya pras sampai kerumahnya fadli, pras langsung memberitahu bahwa pras akan di setujui oleh orangtuanya, "bagaimana kalau kamu fadli" ujar pras, "kalau aku sudah pasti pras" ujar fadli. Mereka berdua sangat senang dengan kabar gembira tersebut, dengan rasa gembira, mereka pun langsung pergi main untuk memuaskan hobinya di hari itu. Karena setiap sore mereka berdua selalu ke lapangan sepak bola untuk latihan bermain sepak bola, karena mereka sangat senang sekali.. mereka selalu menyumbang beberapa gol ke gawang lawan, setalah selasai bermain pun mereka langsung pulang dengan perasaan gembira sekali.
Ke esokan paginya orangtua pras memanggil pras dan berkata "pras.. tadi bapak sudah nyari informasi, dan ternyata yang di terima masuk itu kelahiran tahun 99 pras" ujar orangtua pras. Sontak saja pras kaget dan tidak menduganya, karena pras kelahiran 98, "tidak mungkin.. tidak mungki.. (sambil menangis)" ujar pras. Dengan kondisi itu pras sangat - sangat kecewa banget, dan pras menangis seharian full karena mendengar kabar yang mengejutkan itu.
Dengan hati yang sangat terpukul pras sehari - harinya hanya duduk termenung dan tidak tentu arah hingga berhari - hari. Dan seketika itu, fadli pun datang ke rumah pras dan menanyakan bagaimana dengan informasi yang di dapatkan, dengan berat hati pras mengatakan "umur kita udah kelewatan fadli" ujar pras, sontak saja fadli pun terkejut dan seakan tidak percaya dengan informasi yang di dapatkan. Fadli pun pulang dengan hati yang sangat suram dan runyam tentunya, karena sama seperti pras.. seakan tidak percaya mereka bisa kelewatan umur untuk memasuki sekolah olahraga tersebut.
Dengan kacaunya hati pras dan fadli, mereka tidak pernah nampak lagi bermain untuk memuaskan hobi mereka lagi, mungkin butuh beberapa waktu untuk melupakan semua yang telah terjadi. Merka hanya berdiam diri tidak seperti biasanya yang selalu aktif dan supel.
Hingga ada beberapa hari yang pras dan fadli renungkan, datanglah fadli kerumah pras yang susah banget di ajak keluar bermain lagi, akan tetapi fadli berhasil membujuk pras untuk bermain lagi, "sudahlah pras, mari kita bermain lagi, tidak ada gunanya kita berdiam diri seperti ini, toh sukses itu bukan di lihat dari mana kita berdiam diri terus, tetapi dari seberapa giatnya kita berlatih" ujar fadli meyakinkan pras. Dengan hati sedikit terbuka, pras pun mengiyakan ajakan fadli yang sangat meyakinkan menurutnya, dan mereka pun kembali bermain dan berlatih seperti biasanya.
Untuk hari pertama masih tidak adanya semangat untuk bermain dan berlatih, dan hari kedua sudah mulai kembali lagi semangat dan perjuangannya untuk berlatih, dan hari ketiga dan seterusnya, mereka sudah bisa bermain dan berlatih bersama lagi dengan penuh semangat dan berjuang bersama sama.
Karena sudah kembalinya semangat dan juang mereka, mereka selalu mengasah diri mereka dengan bermain ke banyak klub dan banyak mengikuti pertandingan. Dan pertandingan yang sangat berkesan menurut pras, mereka berhasil membawa tim sepak bola mini di suatu daerah, menjadi juara umum dan tim terbaik yang berlaga di pertandingan tersebut.