Setelah pertandingan itu selesai dan mendapat penggemar baru, mereka malah memutuskan pinda dan latihan di klub lain. Memang klub sepakbola yang ingin mereka jajaki selanjutnya itu, terkenal kuat dan rata – rata pemainnya sangat bagus, dan mereka memilih klub tersebut ingin memperdalam lagi dan mengasah keterampilan sepakbola mereka yang di bilang sudah lumayan bagus. Hanya saja mereka ingin menjadi yang lebih baik lagi kedepannya, kepindahan klub tersebut sudah bulat dan mantap untuk menetap.
Sebelumnya, pras dan fadli tentunya mendaftar ke sekolah yang lebih tinggi terlebih dahulu, fadli memilih masuk ke SMA yang berada jauh dari rumahnya, sedangkan pras.. masih bimbang harus melanjutkan sekolah atau tidak, karena kejadian yang sebelumnya sudah mematahkan semangat belajar pras. Dengan kondisi tersebut dan menimbang bahwa pras harus melanjutkan pendidikannya, orangtua pras lah yang mengisi formulir tersebut dan memasukannya ke SMK (sekolah menengah kejuruan) dan memilihkan program setudi yang akan di ikuti oleh pras yaitu TKJ (teknik komputer jaringan) walaupun pras terpaksa harus menerimanya.
Yang lebih parahnya lagi!! yang mengantarkan formulir kesekolah itu bibinya pras, dan bahkan pras tidak ada menyentuh formulir tersebut. Saat MOS (masa orientasi siswa) juga pras tidak datang, namun anehnya pras diterima dengan pintu yang selebar – lebarnya oleh pihak sekolah, karena orangtua pras juga sudah memohon kepada pihak sekolah supaya pras di masukan ke sekolah tersebut, jadi pras pun dengan mudahnya masuk tanpa hambatan sama sekali, bahkan tanpa tes sekalipun.