VALE N' TINO

Yant Kalulu
Chapter #13

ONLY HEAVEN KNOWS

Hampir sebulan setelah peristiwa naas yang menimpa Vale dan Tino, anggota D’Geng jadi jarang ngumpul. Keempat gadis yang biasa nongkrong di galeri sudah jarang kelihatan di sana. Bukan karena takut atau ngeri, tapi mereka tidak tega membayangkan kenangan bersama Vale. Menurut mereka, kalau berada di galeri bawaannya sedih dan nelangsa. Betapa banyak cerita dan kisah manis yang telah mereka lalui di galeri ini. Mereka selalu merasakan kehadiran Vale bila melihat benda-benda hasil kenakalan mereka dulu. Wajah Vale yang lucu, nakal, jail, dan sendu, selalu terbayang yang justru akhirnya membawa rasa haru. Jadi akhirnya mereka berempat memutuskan untuk membatasi pertemuan di galeri, sehingga mereka pun jalan sendiri-sendiri.

Dua-tiga bulan berlalu. Mereka mulai dapat melupakan memori indah bersama Vale seandainya Lolly dan Poppy tidak menghembuskan cerita-cerita seram tentang kemunculan Vale. Awalnya si Kembar itu menelpon Vinka dan Aurel. Malam-malam keempat gadis itu tele-conference. Si Kembar Lolly-Poppy bercerita bahwa mereka didatangi sepasang remaja yang mirip Vale dan Tino. Menurut cerita Lolly, waktu itu sepulang sekolah mereka mau ambil tumbler yang ketinggalan di galeri. Sore itu pos satpam sepi karena petugas yang jaga sedang keliling. Seperti biasa sekeluar dari galeri mereka naruh kunci di pos satpam. Tapi dia kaget dan ketakutan karena di dalam pos satpam Lolly melihat sepasang anak muda yang duduk membelakangi mereka. Keduanya duduk bergandengan tangan menghadap jendela, ke arah halaman sekolah. Sepasang remaja itu diam, bergeming, tak menyahut ketika Lolly menegurnya. Akhirnya, menurut Lolly dia keluar dari pos satpam sambil lari ketakutan.

“Sumpah, Gee! Yang kemarin gue lihat itu Vale N’ Tino!” kata Lolly berapi-api.

“Valentino?”

“Bukan Valentino, tapi sosok seperti Vale sama Tino! Keduanya lagi duduk di sana, di kursi satpam.” ujar Lolly lagi. “Keduanya diam aja. Mendengar gue datang mereka juga gak nengok!” sahut Poppy menambahkan.

“Emang benar Pop, ada hantu Valentino?” tanya Aurel. Bukan Poppy yang jawab, tapi Lolly yang nyahutin, “Dia kan masih di toilet, waktu gue mau ajak dia ke satpam, Vale sama Tino itu sudah gak ada!”

“Lo kebayang-bayang ‘kali sama wajah Vale sama Tino!”

“Oke, kalo wajah Vale mungkin gue kebayang karena memang gue kangen sama dia. Tapi kalo Tino, sejak kapan anak main ke pos satpam? Sewaktu hidup dia main ke sekolah kita juga baru sekali.” Lolly menjelaskan.

“Iya Gee, dia gak bohong!” kata Poppy menimpali, “Gue juga sempat digangguin sama hantu Vale N’ Tino…!”

“Wahh, ini lagi biang gossip!” potong Aurel tidak percaya.

“Benar, Cee!” sahut Poppy nggak peduli, “Waktu malam Jumat kemarin gue lagi belajar sendiri di kamar. Tiba-tiba HP gue berderit, rupanya nomor Vale. Gue lihat dia kirim foto-foto dia berdua sama Tino. Keduanya pakai baju serba putih. Vale berkebaya putih, wajahnya kelihatan pucat. Hiii… pokoknya serem deh kalo inget.”

“Ahh, bokis lo! Sekarang coba lo forward foto-fotonya, coba gue pengin liat!” kata Vinka menggoda.

“Ya… boro-boro menyimpan foto-foto itu, ngeliat sekali aja bikin jantung mau copot. Ya udah gue hapus, lah! Termasuk nomor Vale akhirnya gue delete juga!”

“Kenapa gak lo bales aja? Loe tulis, ‘Hihihi’ terus lo kirim foto elo yang lagi pakai kebaya juga, gitu!” sahut Aurel pula.

“Ah udah, payah ngomong sama lo berdua. Kalo gak percaya ya sudah…” kata Poppy sewot, “Gue doain moga-moga kalian juga didatengi sama hantu itu!”

“Kalian berdua jangan berfikir yang macem-macem!” kata Vinka menasehati si Kembar, “Kita doakan saja mereka berdua, moga-moga Vale and Tino tenang di sana!”

“Gue mah gak berhenti-berhenti kirimin doa. Tapi kenyataannya mereka mendatangi kita. Apa mereka kangen sama kita ya?”

“Jangan-jangan lo masih punya hutang kali! Lo kan sering janji. Janji mau bawain seblak-lah, mau beliin bando-lah, mau ini-itulah. Jadi mereka datang buat nagih janji-janji lo!” kata Vinka cengengesan.

“Iya ya betul, Vale sama Tino kan punya catatan janji lo-lo pada. Jadi mereka mau kejar kalian, hihihi!” tambah Aurel cekikikan.

“Ihh jangan gitu, Ceking-Gendut! Lo jadi tambah nakutin gue!” sahut Lolly di seberang telpon, “Gue sumpahin ya, kalian di juga didatengin arwah Vale sama Tino. Gue bilang ke mereka kalau lo-lo pengin ditemui!”

Nampaknya harapan si Kembar itu menjadi kenyataan. Nyatanya beberapa hari kemudian Aurel bercerita kepada mereka bahwa dia ketemu dengan sesorang yang wajahnya mirip seperti Vale dan Tino. Dan rupanya arwah Vale N’ Tino bukan hanya ingin ketemu dengan D’Geng saja. Vale N’ Tino rupanya juga kangen dengan teman-teman SMK-nya. Cowok-cowok itu pun bercerita mereka juga mendapat pengalaman yang sama, yakni didatangi arwah Vale N’ Tino.

 

 ----- ***** -----


Aurel merencanakan untuk mengisi malam akhir pekan ini sendirian. Biasanya kalau Sabtu sore Coky main ke rumah, tetapi tadi siang Coky sudah menelponnya bahwa dia tidak bisa main ke rumah karena ada ikut bertanding bersama tim basketnya ke luar kota. Kedua anak itu sudah sebulan ini jadian. Semenjak dikenalin oleh Vale di rumah Tino dahulu, Aurel dan Coky mulai dekat. Entah siapa yang nembak duluan, tapi keduanya langsung akrab.

Malam ini pun neneknya mau nginep di rumah tante. Dengan begitu Aurel hanya tinggal berdua dengan Bi Neng. Karena gak ada teman, daripada gabut Aurel sudah berencana mau nonton serial Drama Korea terbaru di e-Flix. Dia mau manjain diri dan menghabiskan malam panjangnya dengan menonton film itu.

Lihat selengkapnya