VAY

Zulfara Wirawan
Chapter #27

Transisi Kehidupan

Benci, akhirnya jadi cinta. Ya, itu yang pernah kulalui saat berhadapan dengan Dayyan yang memaksaku untuk jatuh cinta padanya.

Tak terasa, cinta yang dulunya didasari benci saat ini justru telah berjalan selama hampir dua setengah tahun.

Empat bulan setelah aku dan Dayyan memutuskan untuk berpacaran secara sembunyi-sembunyi dari Umi, nyatanya Umiku jatuh sakit sekali lagi. Kupikir, kejadiannya sama seperti waktu itu, Umi hanya kelelahan, sebab aku mendapatkan kabar siang hari, tiba-tiba Kakek dan Nenekku datang ke sekolah untuk menjemputku di tengah-tengah pelajaran, kata mereka, Umiku pingsan sedang bekerja, dan dilarikan ke rumah sakit.

Setelah menjalani perawatan medis beberapa hari, hasilnya keluar dan Umiku dinyatakan menderita kelainan ginjal. Saat mendengar suara Umi bergetar memberitahuku di telepon akan diagnosisnya, rasanya dadaku tiba-tiba sakit dan sesak seperti terhantam sesuatu yang besar dan berat.

Aku mulai berpikiran macam-macam, bagaimana jika suatu hari Tuhan juga mengambil Umiku? Aku memberitahu Fawza soal Umi, dan akhirnya kami hanya bisa menangis berdua sambil berpelukan untuk saling menguatkan satu sama lain.

Sejak hari itu, akhirnya aku harus kembali menerima hidup dengan was-was. Ya, tak jarang tiap hari aku merasa takut, takut jika Umiku tiba-tiba pergi seperti Abi. Tapi Umi selalu bilang kalau dia akan berjuang sehat dan sembuh sampai bisa melihatku dan Fawza tumbuh besar.

Ya, semoga Allah mengabulkan ucapan Umiku yang itu. Hari-hari tiap pulang sekolah, aku selalu menyusul Umi ke rumah sakit saat ia waktunya cuci darah yang dijadwalkan setiap dua kali dalam seminggu. Hingga aku lulus SMP, hingga sekarang aku sudah masuk SMK.

Aku memilih sekolah kejuruan, walau aku sendiri tak tahu bakatku apa, tapi entah mengapa aku justru mengambil jurusan tata boga saat itu. Dan di sini, aku lagi-lagi jadi juniornya Yugie. Ya, sekolah baruku sekarang adalah sekolahnya Yugie juga. Kendatipun, walau kami satu sekolah, kami jarang sekali bertemu sebab Yugie mengambil jurusan Pariwisata, sangat berbeda sekali denganku. Makanya, dia selalu kebanyakan praktek di luar daripada di sekolah.

Di sekolah ini, aku bertemu sahabat baru bernama Eve. Kami berdua belajar di jurusan yang sama, meski spesifikasi kami berbeda, aku mengambil tata boga profesional, sementara Eve mengambil tata boga nutrisionis.

Oh, ya. Perihal hubunganku dengan Dayyan? Masih berlangsung hingga dua bulan yang lalu ... ia ketahuan berselingkuh dengan seorang gadis dari sekolah lain.

Aku tahu, mungkin dia memang merasa kesepian ketika aku lulus lebih dulu dari SMPku waktu itu, sebab aku kakak kelasnya, jadi ketika aku di sekolah kejuruan yang baru, intensitas pertemuanku dan Dayyan juga jadi berkurang.

Lihat selengkapnya