Malam itu hujan turun deras, membasahi jalanan Tokyo yang lengang. Di dalam sebuah gedung perkantoran, seorang pria terduduk di kursinya, tatapannya kosong menatap surat yang tergeletak di meja. Tinta hitam menggores lembaran kertas putih, berisi kata-kata perpisahan yang singkat namun penuh keputusasaan.
Pistol masih tergenggam di tangannya, tubuhnya tak lagi bernyawa. Satu peluru bersarang di kepalanya. Polisi menyebutnya bunuh diri.
🌸🌸🌸
“Kau tahu apa yang paling kusukai dalam permainan ini?”
Suara itu terdengar tenang, dalam, dengan nada mengancam yang tersembunyi di balik senyum kecilnya. Pria itu menyulut rokoknya, membiarkan asap mengepul di udara.
“Aku suka melihat seseorang berpikir mereka sedang memegang kendali… sebelum akhirnya mereka sadar, mereka hanya bidak di papan caturku.”