Hari yang cukup melelahkan. Ibu, Cindy dan aku sedang dalam perjalan pulang menggunakan taksi. Rumah masih terbuka saat kami sampai.
“Raka?” panggil ibu dari luar.
Raka muncul dari belakang rumah berjalan ke depan, membantu memindahkan buket dan hadiah wisuda Cindy, dibantu oleh kami juga.
“Makasih, mas!” ucapku setelah mengecek tidak ada lagi barang yang tertinggal di dalam taksi.
Cindy perlahan duduk di meja makan.
“Wahh cantik banget buketnya!” teriak Cindy. Melihat buket yang berada di meja tempat makan. Terdengar olehku yang masih di depan rumah melangkah masuk.
“Ada yang ngirim, tadi sore!” sahut Raka.
Nampak Cindy tersenyum melihat bunga hydrangea berwarna pink dengan bunga mawar yang disusun sedemikian cantik.
“Dari kak Hadi!” ucap Cindy. Melihat note kecil yang ditempel di belakang bunga.
“Oh iya, sorry aku gak bisa datang soalnya kerjaan agak banyak, kita fotonya nanti aja ya! Weekend kayaknya, aku bisa deh!” tambah Raka.
Raka mendekat ke arah Cindy dan nampak mereka mulai mengobrol berbisik bisik mendekat ke arah buket bunga yang dikirim Hadi, namun aku tidak terlalu peduli. Segera membersihkan diri agar bisa beristirahat.
Jam menunjukkan pukul 21.15 malam, ibu dan Cindy masih mandi sedangkan Raka yang saat itu tengah mempersiapkan bahan-bahan untuk memasak makan malam kami. Aku menutup dari luar jendela bongkar pasang yang masih terbuka satu persatu dari.
“Butuh bantuan?” sahut seseroang dari belakangku.
Aku terkejut mendengar suara yang tiba-tiba muncul dari belakangku, dan sontak menoleh ke belakang.
“Eh, bisa kok, Gapapa!” sahutku melanjutkan pekerjaanku.
“Kak Hadi?” panggil Cindy dari dalam.
Hadi berjalan masuk.
“Ning?” panggil ibu. ”Jangan di tutup dulu ada tamu!”
Hadi masuk ke dalam rumah, meletakkan beberapa kantong plastik di atas meja makan.