VENTO GEHEIM

Oky Rizkiana S
Chapter #30

Tetap di Sini

Perasaan yang meluap seketika membanjiriku, cinta yang selama ini kubendung menjadi penyesalan melihatnya bahkan tak mampu mendengarkan kata cintaku. Perasaan yang tak bisa kugambarkan jelas menyelimuti hatiku, membuatku semakin ingin bersamanya. 

Aku tidak sanggup menunggu dokter ke luar memberitahu kondisi Herlan. Hingga akhirnya dokter menyampaikan kondisi Herlan saat ini sedang memburuk dan kritis karena kepalanya terbentur keras hingga mengalami geger otak. Mereka akan melakukan operasi secepatnya.

“Ning?” sahut Shena. Baru tiba melangkah ke arahku.

Melihat Shena, air mataku semakin deras mengalir seakan ingin menceritakan semua keluh kesalku padanya. 

Dia memeluk dan menepuk punggungku.

“Shen, gue gak tau kenapa semua ini bisa terjadi.” Tambahku lagi, “Kalau herlan gak ngantar gue, dia gak bakalan gini”

“Sst, lo jangan bilang gitu. Basecamp digeledah sama pihak yang kami gak tau sama sekali. Mereka tiba-tiba datang, Ning. Aku dan Herton merusak sistem di komputer dan ngebersihin jejak kita. Hampir aja tapi kita bisa lolos dari pintu tersembunyi di samping toilet.” 

Shena menghela napas. “Kita gak sempat kabarin lo karena saat itu kita lagi coba melarikan diri, tapi setelah keluar gue sempat lihat mobil Herlan. Dan dapat kabar begini, gue gak nyangka ini bisa terjadi, Ning,” ujar Shena.

“Gue belum bisa mikir, Shen?” ucapku frustasi.

“It’s okay, Ning. Kita pikir setelah Herlan sadar, okay?” ucap Shena. “Polisi lagi menyelidi kecelakaan tadi, semoga kita bisa segera tahu dalang dan motifnya”

Diam sejenak.

“Herlan menerima ancaman dari nomor yang kemarin ngirim ke gue juga, Shen. Tapi gue gak duga dia seserius itu.” Tambahku, “Herlan nyembunyiin sesuatu dan aku gak tau apa.”

“Hah? Teror?” Shena terkejut.

Aku mengangguk

“Herlan bilang apa terakhir kali, ning?” ketus Shena

Aku mencoba mengingat kembali yang diucapkan oleh Herlan.

“Lamong?” ucapku ketika bisa mengingat ucapannya. “Kayaknya maksudnya Lamongan Shen!” 

“Itu aja?” sahutnya.

Aku mengangguk

Lihat selengkapnya