VENTO GEHEIM

Oky Rizkiana S
Chapter #32

Tujuan Akhir

Vicenza, Italy, Desember 2018. Kabar penyelidikan kasus konspirasi perusahaan IKAPEL dengan beberapa jenderal angkatan sampai di telingaku. Setelah beredar bukti kerjasama antar kedua belah pihak. Dengan skema pejabat tentara mengamankan pemasaran narkoba melalui perusahaan IKAPEL dan apotek-apoteknya. Balas jasa yang diterima IKAPEL adalah jaminan penggunaan produk oleh pihak pemerintah menyebabkan keuntungan perusahaan melejit drastis dan dukungan monopoli dari penggunaan produk obat dan medis milik mereka di hampir semua rumah sakit militer dan berbagai kegiatan lain.

“Drrt drrt drrt,” getar ponselku. Panggilan masuk.

“Halo, Ton?” sahutku.

“Halo, Ning?” tambahnya. “Lo udah liat beritanya?”

“Udah, Ton,” sahutku.

“Oh iya, buktinya dari mana? Kita kan gak punya bukti utama.”

Diam sejenak.

“Yudhi, Ning,” balas Herton. ”Dia ngirim kertas kosong"

Aku tahu maksud Yudhi, kertas kosong hanya kertas yang perlu diberi reaksi, karena ditulis dengan baking soda, namun ketika diolesi jus anggur, hasil reaksi akan memunculkan kata demi kata yang sebelumnya tak terlihat.

“Ada username sama paswordnya,” tambah Herton.

Setelah mendengar penjelasan Herton, aku mengerti kalau Yudhi adalah teman sejati, bukan seorang penghianat dan rela berjuang untuk kebenaran.

Aku hanya bisa menelan ludah mendengar cerita Herton.

“Ning, lu tau temen lo yang tentara kemarin nyamperin gue,” tambahnya. “ Selama ini, dia udah tau kalau lo agen. Dia juga minta maaf karena hari itu dia harus berangkat karena dipindahin ke luar negeri”.

Aku hanya diam tidak membalas tentang Hadi.

Herton menceritakan keseruan mereka selama menjadi agen baru dengan Shena setelah direkrut oleh agensi dari Prancis.

Mendengar cerita Herton membuatku senang, terlebih Herton berniat untuk melamar Shena. Obrolan bersama Herton menemani malamku sembari menunggu Jhon pulang tugas.

Dua minggu di Vicenza, kami menerima kabar bahwa Jhon akan merima pangkat baru, yaitu pangkat “Capitano” atau Perwira muda. Jhon berhasil kembali dan membawa pulang anggota dengan selamat. Aku turut senang atas pangkat baru Jhon, sebelum akhirnya Jhon menerima tugas baru untuk ikut mempimpin perdamaian saat perang saudara di Lebanon.

“Ning, kamu di sana bisa mengajar anak-anak,” ucapnya pelan dengan aksen Italianya.

Membuatku tersenyum dan tertawa kecil dan hanya mengangguk.

Lihat selengkapnya