Aku frustasi,lima belas menit lagi,waktu yang tersisa untuk membuat sebuah keputusan besar,kabur atau pasrah,hanya itu pilihannya.Gaun pengantin berwarna putih gading sudah melekat di tubuhku,gaun ini sebenarnya indah,namun akan lebih indah jika di pakai oleh pengantin yang bahagia.
Kamar pengantin yang sudah di hias dengan bunga-bunga ini sepi,hanya ada diriku.Sengaja ku suruh orang-orang yang tadi menemaniku di dalam kamar,termasuk Ades ,sahabat baikku,untuk menunggu di luar kamar.Menenangkan diri menjadi alasanku saat menyuruh mereka semua keluar,tentu saja dengan sedikit paksaan dengan janji bahwa aku tak akan melarikan diri,”Lagian aku mau kabur lewat mana,emang aku gila apa,mau lompat dari balkon lantai dua”,kataku meyakinkan saat itu.
Tik tok tik tok
Bunyi jarum jam membuatku semakin kalut,aku berjalan mondar-mandir mencari solusi agar terhindar dari pernikahan paksa ini.KABUR,pikiran itu terlintas di otakku sedari tadi,tapi masalahnya aku terkurung di kamar yang berada di lantai dua.
“Dinarr,buka pintunya,kamu harus siap-siap ke pelaminan,”suara panggilan dari luar pintu membuatku semakin gelisah.
Apa aku bunuh diri saja?
Ah tidak tidak,aku tidak yakin akan bahagia setelah mati,bagaimana jika nanti aku malah jadi hantu penasaran,kurasa amalku juga terlalu sedikit untuk bisa membuatku masuk surga.