Verleden

A.M.E chan
Chapter #15

Masa Depan Takahashi

Tokyo, 2045

Waaah! Mataku berputar-putar ke segala arah melihat betapa menakjubkannya Jepang! Aku baru pertama kali ke Jepang, ditambah lagi di masa depan! Mungkin aku layak masuk Guiness Book sebagai manusia pertama yang pergi ke Jepang di masa depan! Luar biasa! Seperti gambaran negara masa depan yang aku bayangkan semasa SD!

"Mentang-mentang jadi hologram, badanmu nggak sakit terus jadi norak gini ya Tia? Takahashi, nih Topi Transparan nya. "

SET! Kepalaku jadi berputar cepat ke arah si empunya suara. Siapa lagi kalau bukan Gerald si mulut nyablak. Tentu saja dengan ekspresi kesal karena kata-kata tajamnya, aku melotot ke arah Gerald yang sedang mengulurkan topi dengan muka datar ke arah Takahashi.

"Tidak apa-apa, ya Gerarudo san. Tia belum pernah ke Jepang." Takahashi berkata begini sambil menerima topi.

Lagi-lagi kepalaku berputar tapi kali ini ke arah Takahashi san. Aku jadi berpikir kalau aku sekarang ini sedang bersama setan dan malaikat dalam satu waktu! Ya! Gerald setannya dan Takahashi san malaikatnya. Kenapa bisa bertolak belakang begini sih sifatnya?

Gerald memalingkan muka cuek lalu berjalan santai menyusuri taman. Baru sadar, kami tiba di sebuah taman. Bagus banget! Kebetulan kami tiba di musim gugur sepertinya, karena pohon-pohon di sekitar kami daunnya berwarna kuning, cokelat dan oranye. Makanya wajar dong begitu tiba, aku langsung terkagum-kagum dengan keindahan yang biasanya cuma aku lihat di anime atau drama Jepang, kini jadi kenyataan!

"Eh, Takahashi! Kamu mau kemana?!" Tiba-tiba saja Gerald teriak-teriak melihat Takahashi san sudah berjalan jauh di depan mereka. Gerald menarik tanganku yang masih terkagum-kagum sampai aku terkaget-kaget.

"Takahashi udah jalan jauh depan kita tuh!" Gerald langsung bicara sebelum aku mengutarakan kebingunganku ditarik tiba-tiba. Baru sadar juga ternyata kalau sesama hologram bisa saling bersentuhan. Akhirnya setelah berlari ngos-ngosan saking cepatnya Gerald berlari menyeretku, kami dapat menyusul Takahashi.

"Ah! Maaf saya meninggalkan kalian ya."

Aku dan Gerald kompak tepuk jidat. Tapi aku mengerti sih karena aku sudah lima tahun bekerja bersama Takahashi. Beliau memang orang yang bakal lupa segalanya kalau sedang memikirkan sesuatu.

"Kalian mau ke apartemen saya? Saya nggak tau apa saya masih tinggal disitu apa nggak di tahun ini. Tapi saya ingin memastikannya. Jalan saja ya. Dari sini dekat kok." Kata beliau sambil tersenyum ramah. Aah, memang Takahashi san sebaik itu. Gerald hanya mengedikkan bahu tanda 'gue ngikut aja', dan aku mengangguk kuat tanda 'setuju banget'. Kebetulan aku ingin melihat-lihat suasana Jepang tahun 2045.

Tidak ada yang berubah. Rumah dan apartemen pun masih sama bentuknya seperti di zaman yang ku lihat di anime, drama atau program TV Jepang. Hanya saja, hampir beberapa atap mobil dan rumah terpasang panel surya. Monorail di atas jalanan semakin sering terlihat. Robot pembersih taman yang bentuknya persis seperti R2-D2 nya Star Wars selalu ku jumpai di setiap taman yang ku lewati. Lucu banget!

Lihat selengkapnya