Verleden

A.M.E chan
Chapter #17

Kegalauanku

"Tia san Anda tidak apa-apa?"

Pertanyaan Takahashi san ini membuatku tersadar dari lamunanku.

"Daritadi sepertinya Anda memikirkan sesuatu ya. Anda diam saja. Apa Anda tidak suka Jepang?"

"Ah! bukan! bukan begitu, Takahashi san!" Aku langsung menyanggah kata-kata bosku yang sepertinya sangat mengkhawatirkanku itu. Tentu saja sama sekali tidak seperti yang dipikirkan beliau. Ingin ku berkata sejujurnya rasa penasaranku soal Gerald. Tapi, aku hanya bisa memandang Gerald yang saat ini sedang berdiri di sebelah Takahashi san. Menatapku dengan wajah datar seperti biasa.

"Lalu kenapa Anda diam saja daritadi? Seperti... bukan Tia yang saya kenal."

DEG! Gawat! Takahashi san sepertinya ingin meminta penjelasan atas sikap diamku. Duh, bagaimana ini? Masa aku harus mengaku kalau aku memikirkan kata-kata Gerald? Ah, iya! Tiba-tiba terbersit alasan bagus di kepalaku. Aku utarakan itu saja!

"Saya kagum dengan suasana Jepang. Kenapa seindah ini. Anda tahu kan saya baru kali ini ke Jepang. Saking senangnya dengan suasana disini, saya jadi lebih banyak diam. Maafkan saya." Saya membungkuk sebentar, lalu sekilas melirik ke arah Gerald. Ilmuwan sialan bikin aku kepikiran itu sekarang sedang tersenyum tipis padaku. Seperti ingin berkata 'alesanmu bagus juga'.

"Oh, tidak apa-apa ya, Tia san. Saya hanya khawatir kalau saya merepotkan Anda karena terlalu lama disini. Kalau Anda merasa sesuatu yang tidak enak, bilang saja ya."

Aku mengangguk. Hanya bisa mengangguk. Aku merasa bersalah sudah membohongi bosku, yaah walau sebenarnya tidak terlalu membohongi sih. Aku memang sangat senang dengan suasana Jepang yang baru kali ini ku rasakan. Tapi rasa penasaranku terhadap si misterius Gerald ini lebih besar dari rasa senangku pada suasana Jepang.

"Apa ada lagi yang ingin kamu lakukan, Takahashi?"

Takahashi menggeleng, "Saya sudah tidak ada lagi yang ingin dilakukan disini. Urusan saya juga sudah selesai."

"Eh? bukannya Anda ingin memastikan wanita yang disukai Anda?" Aku masih ingat dengan jelas kata-kata beliau sebelum pergi ke masa ini. Aku maupun Gerald dan beliau sendiri belum bertemu wanita pujaannya. Kenapa beliau bilang selesai?

"Tia, lo tuh kenapa sih nggak peka? Takahashi su...."

"ANDA TIDAK INGIN MELIHAT MASA DEPAN ANDA, KA?" Takahashi san langsung berteriak memotong perkataan Gerald. Aku yang bingung. Kelihatan banget Takahashi san panik. Krik! Krik! Krik! Terdengar suara jangkrik di kepalaku yang menandakan kalau kami sudah cukup lama terdiam.

Lihat selengkapnya