Zoyana Lerazah,kerap di sapa Zoya,dia adalah wanita yang cerdas namun introvert,di sekolah dia termasuk anak yang cukup berprestasi namun ia tak suka terlalu menonjol,dia pendiam dan terlihat cuek di depan orang yang tidak dia kenal tapi dia juga wanita yang sangat peduli dan tak enakkan. Zoya sangat menyukai seni,dan tak suka keramaian. Ia punya adik perempuan yang memiliki selisih umur 13 tahun dengannya.
Wanita ini menikah dengan kekasihnya yang sudah ia pacari 3 tahun lebih,yakni semenjak kelas 9 SMP, Andri Arian. Saat lulus SMA ia melanjutkan pendidikannya ke D1,setahun setelah menyelesaikan studi D1 sang kekasih melamarnya dan mengajak dirinya untuk menikah.
Awalnya Zoya di kekang keluarga dengan alasan masih terlalu dini untuk membangun rumah tangga, mereka mengharapkan Zoya menyelesaikan studinya terlebih dahulu demi menata masa depannya. Namun ia lebih memilih untuk menikah saja dulu karena orang tua pacarnya menjanjikan bahwa Zoya bisa tetap melanjutkan studinya setelah menikah nanti. Tidak ada orang tua yang tidak khawatir dengan masa depan anaknya terlebih lagi anak perempuan,begitu pula dengan kedua orang tua Zoya, namun keinginan sang anak yang kuat membuat mereka tak bisa menolaknya,meski Zoya berdalih bahwa semua pasti akan baik-baik saja, rasa khawatir itu tetap tertanam di hati orang tuanya.
Setelah menikah Zoya memang di izinkan melanjutkan studi D2 nya,selama masa kuliahnya ini Zoya lebih sering berada di rumah mertuanya dikarenakan jarak kampusnya yang lebih dekat yakni di Kota Madiun, sementara orangtuanya di Kota Ngawi,namun jika sempat Zoya suka berkunjung serta menginap.Dan saat itu sang suami sedang bekerja di Bali.,selama fase LDR ini mereka mengalami masalah terutama komunikasi,dan karena pernikahan mereka tergolong masih hijau tak jarang ada rasa cemburu, posesif,dan kecurigaan yang mewarnai masa hubungan jarak jauh mereka.
Setelah pekerjaan suaminya selesai di Bali,belum ada lagi panggilan untuk pekerjaan yang lain,Andri sempat mengalami kesulitan finansial,beruntung karena Zoya mendapat beasiswa jadi biaya kuliahnya tidak menjadi masalah.Selang setahun kemudian mertua Zoya pulang ke Kota Salatiga,namun Zoya tak bisa ikut karena alasan pendidikannya dan Andri mengikuti Zoya tinggal di rumah mertua dikarenakan mereka belum memiliki rumah sendiri.
Akhirnya,1 tahun seusai menyelesaikan D2, Andri mengajak Zoya untuk ikut pindah ke Kota Salatiga atas permintaan ibunya karena penghasilan Andri yang tak menentu,katanya di sana ada pekerjaan yang lumayan. Ini adalah pertama kalinya Zoya akan tinggal jauh dari kedua orangtuanya, sungguh berat bagi Zoya maupun orang tuanya untuk berpisah, namun itu sudah menjadi hal yang memang harus terjadi karena kini Zoya telah menikah jadi dia harus ikut kemanapun suaminya pergi.
Zoya yang awalnya berencana akan melanjutkan pendidikan D3 nya justru harus menunda hal tersebut karena ibu mertuanya sakit akibat kelelahan dan butuh istirahat penuh,jadi ia mengurungkan niatnya tersebut,meskipun dia tahu bahwa beasiswanya mungkin akan terputus juga. Saat itulah Zoya pun memutuskan untuk menjadi ibu rumah tangga seutuhnya dan mengurus suami serta keluarga suaminya.
Zoya melakukan tugas-tugasnya sebagai ibu rumah tangga pada umumnya,tanpa pamrih dan tanpa mengeluh.
Dari waktu ke waktu kebersamaannya dengan keluarga Andri pun membuatnya mempelajari banyak hal baru,Zoya yang tadinya begitu tertutup mulai menunjukkan kepercayaannya pada mereka,itu semakin mempererat hubungan kekeluargaan serta Zoya pun semakin nyaman dan terbuka,menunjukkan sisi dirinya yang hangat kepada keluarga suaminya.
Tidak ada pernikahan yang sempurna,fase sulit itu pasti akan selalu ada,di tahun ke 4,pernikahan mereka mengalami masalah,sikap Andri tiba-tiba berubah. Seolah-olah sudah merasa bosan dengan Zoya,Andri mulai menunjukkan perilaku yang membuat Zoya selalu merasa sedih,mulai dari makanan yang tidak dia makan, minuman yang tidak di minum,hingga pakaian yang ingin suaminya cuci sendiri. Hal ini membuat Zoya bertanya-tanya sebenarnya apa yang terjadi, berulang kali Zoya mencoba untuk berdiskusi namun Andri nampak begitu jemu melihat wajahnya,bahkan meski Zoya menangispun tak di pedulikan,suaminya juga kini kerap pulang malam bahkan jarang berada di rumah. Zoya selalu di kuatkan oleh ayah dan ibu mertua nya,mereka menghibur Zoya bahwasanya mungkin Andri sedang sibuk bekerja !,namun jika seperti itu lantas kemana semua uang hasil kerjanya 2 bulan terakhir dikarenakan Andri sudah tak memberi Zoya uang. Masalah semakin diperkeruh dengan kepergian Andri yang tanpa pamit kepada keluarga termasuk Zoya.3 bulan tanpa komunikasi dan kejelasan,akhirnya Zoya memutuskan untuk kembali ke orangtuanya dulu,agar ia bisa healing. Mertuanya pun tidak menahannya mengingat perbuatan anak mereka saat ini.