Tokk.. Tokk.. Tokk..
"Lyn, bangun. Dicariin temanmu tuh."
Aku menggeliat mencoba mengumpulkan nyawaku yang masih setengah sadar. Hari minggu adalah hari dimana aku bermalas-malasan tanpa melakukan kegiatan apapun termasuk mengerjakan tugas sekolah. Tetapi pagi ini, siapa yang berani mengusik tidurku?.
"Siapa sih bu? Masa pagi-pagi ada yang kesini?" Aku mencoba mengatur posisiku menjadi duduk dan bersandar di dinding kasurku.
"Katanya sih calon menantu yang kemarin titip salam."
Deg.
Mataku pun langsung terbuka lebar, aku tidak salah dengar kan?.
Aku pun masih mematung dan mencerna ucapan Ibu tadi. Dan tidak membuang-buang waktu lagi, aku langsung bergegas berlari ke kamar mandi untuk cuci muka dan gosok gigi. Setelah muka ku sedikit fresh aku langsung menuju ruang tamu dan masih menggunakan piyama. Dan benar saja, sudah ada laki-laki memakai jaket jeans yang duduk anteng bermain HP. Aku mengucek mataku berkali-kali memastikan kalau yang aku lihat tidak salah.
"Morning Princess." Sapanya.
"Pagi, tumben jam segini sudah disini?"
"Saya mau ajak kamu jalan-jalan, mau?"
"Jalan-jalan kemana?"
"Mau atau tidak?"
"Oke aku siap-siap dulu. Tunggu sebentar."
Aku langsung berlari menuju kamar dan bersiap untuk mandi. Setelah ritualku selesai aku langsung membuka lemari dan memilih baju, akhirnya aku memutuskan memakai kaos putih oversize dan celana kulot berwarna navy. Aku memoles sedikit wajahku dengan make up tipis dan liptint. Setelah semua sudah selesai aku segera menuju ruang tamu.
Aku melihat Ibu dan Iky sedang asik mengobrol sampai tidak sadar kalau aku sudah siap.
"Yuk." Ajakku.
Tatapan Iky langsung tertuju padaku, aku sangat malu saat Iky melihatku dari atas hingga bawah.
"Eh udah cantik anak Ibu, yaudah langsung berangkat gih."
"Saya pinjam Ara nya sebentar ya, Bu?"
"Udah kamu bawa pulang ke rumahmu juga boleh." Cibir Ibu.
"Bu." Ucapku sambil melotot kepada Ibu, tapi Ibu hanya tertawa.
Setelah berpamitan, kami pun berangkat. Tetapi aku tidak tau akan dibawa kemana olehnya.
"Hari ini saya nyulik kamu, jadi kamu harus nurut kemanapun saya pergi." Ujar Iky setelah berada di atas motor.
"Kalo sampe aku kenapa-napa, kamu harus tanggung jawab. Kalau tidak aku akan melapor ke polisi."
"Saya pastikan kamu akan sehat wal afiat sampai pulang kerumah nanti."
Tidak lama kemudian kami sampai di suatu tempat, Museum. Aku tidak tau maksud Iky mengajakku ke tempat ini, kami pun masuk bersama sambil bergandengan tangan.
"Kenapa mengajakku kesini?" Tanyaku pada saat mulai memasuki gedung Museum.